Bupati Wakatobi Arhawi sesalkan ungkapan cerai yang dilontarkan oleh wakil bupati Ilmiati Daud. Pasalnya, sampai saat ini belum pernah ada terpikir untuk men-cerai-kan pasangan duetnya itu.
“Sampai saat ini saya belum pernah mengatakan pada pasangan politik saya itu, bahwa kita sudah bercerai atau kita pisah, bahkan saya berharap kami berdua masih tetap bersama-sama (berpasangan) maju pada pemilihan 2020 mendatang,” ungkap Arhawi saat bersantai bersama awak media disalah satu kedai kopi, Kamis (19/07/2019) malam.
Hal tersebut menanggapi komentar Wakil Bupati Ilmiati Daud pada pemberitaan di media online belum lama ini. Kata dia, untuk saat ini dirinya belum terpikirkan untuk kembali mempersiapkan diri sebagai calon Kepala daerah (Kada). Terlebih melontarkan kata cerai kepada pasangan duetnya tersebut. Baginya, perhatiannya saat ini bagaimana menjalankan sisa masa pemerintahan dengan baik.
“Masih banyak hal yang harus kami tuntaskan, terutamanya dalam hal tugas-tugas kami dalam pemerintah disisa masa jabatan kami ini. Utamanya dalam tugas-tugas pengawasan pemerintahan,” ucapnya.
Arhawi sangat mengapresiasi langkah politik pasangan duetnya itu dengan memilih kongsi (berlawanan), dengan mulai menyatakan diri maju pada pesta pilkada mendatang merupakan hal biasa dalam setiap momen politik.
“Siapa pun itu jika memiliki niat, tekat dan kemauan, selama itu mendapat dukungan, bisa-bisa saja. Sehingga kalau ada keinginannya dia ingin maju silahkan maju, tetapi jangan mendiskrisi-kan saya,” tukasnya.
Lanjut dia mengatakan, hingga saat ini dirinya belum terpikir untuk mendeklarasikan maju sebagai calon. Selain masih fokus dalam pemerintahan, juga dirinya tetap memegang prosedur tahapan penentuan calon pada partai Golkar.
“Jika sudah ada restu dari partai, maka saya harus menyatakan diri. Tapi kan sampai saat ini saya belum pernah mengatakan saya akan maju, hanya saja saat harus menunggu hasil keputusan partai,”katanya.
Lebih jauh Ia mengingatkan kepada pasangan duetnya itu, agar tidak membuat statmen negatif, yang nantinya akan membuat bumerang sehingga membikin suasana tidak nyaman. Apalagi, hendak ingin mencari simpati masyarakat.
“Dalam setiap kesempatan, saya selalu katakan siapa pun dia, maka sah-sah saja untuk dia mencalonkan diri,” tukasnya.
RUSDIN
Komentar