Operasi Pencarian Korban KM Izhar Dihentikan

Operasi Pencarian Korban KM Izhar Dihentikan
Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi saat memberikan keterangan pers, Jumat (23/8/2019) FOTO: tegas.co

Memasuki hari ke tujuh, dua penumpang menjadi Operasi gabungan Search And Rescue (SAR) pencarian dan pertolongan korban terbakarnya Kapal Motor (KM) Izhar GT 89 dihentikan, Jumat 23 Agustus 2019.

Basarnas Kendari merilis, jumlah korban yang temukan sebanyak 87 orang. Dengan rincian, 74 orang korban selamat, 11 ditemukan meninggal dunia dan dua orang belum ditemukan.

Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi mengatakan, operasi SAR dihentikan atau ditutup sesuai Undang-undang Nomor 29 tahun 2014. Dua korban belum ditemukan. Dihari ke tujuh pencarian dilakukan sejak pagi hingga sore, namun hasilnya nihil.

“Hari ini, operasi SAR dilakukan pencarian dan penyisir hingga 18 Mil dari lokasi kebaran kapal,”terang Djunaidi.

Djunaidi mengaku, setelah operasi SAR ditutup akan dilanjutkan dengan pemantauan selama tiga hari. Nanti personil piket yang akan melakukan pemantauan di lapangan atau mobile.

“Jika ada tanda-tanda, kita akan lanjutkan operasi lagi,” sambungnya.

Djunaedi juga mengucapkan terima kasih, kepada unsur terkait yang terlibat di lapangan dalam operasi SAR, BPBD Provinsi Sultra, BPBD Konawe, BPBD Morowali, Polair Polda Sultra, Babinsa Soropia, Polsek Soropia.

Selain itu, Puskesmas Soropia, Diver UHO, Masyarakat setempat, Camat Morowali, keluarga korban dan Organisasi Lasiz Wahda.

Untuk diketahui, kapal KM Izhar berangkat dari Pelabuhan Kendari menuju Salabangka Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali Sulawesi Téngah.

Belum lama bertolak dari Pelabuhan Kendari, kapal tersebut dikabarkan terbakar di sekitar Perairan Pulau Bokori, Jumat 16 Agustus 2019 sekira pukul 23.30 WITA.

Berdasarkan keterangan Nakhoda dan ABK. Terbakarnya kapal tersebut, diduga berasal dari percikan api dari mesin. Sehingga api dengan cepat menyambar dinding kapal yang terbuat dari kayu.

T I M

Komentar