Dalam rangkaian kegiatan HPS ke-39 di Sulawesi Tenggara, terdapat kegiatan Temu Bisnis yang mempertemukan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan para pelaku usaha di bidang pertanian Indonesia yang diselenggarakan di Plaza Inn Hotel Kendari pada Minggu (3/11/ 2019).
Acara ini mengangkat tema “Membangun Jejaring Kemitraan yang Berkeadilan, Berkelanjutan, untuk Kesejahteraan Petani”. Kegiatan ini sangat strategis bagi keberlangsungan industri pertanian yang ada di daerah dengan upaya menciptakan dan memperluas akses pasar bagi komoditas pertanian Sulawesi Tenggara, baik di dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan data IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automatic System), Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki komoditas unggulan dibidang pertanian dan perkebunan yang dapat diekspor ke luar negeri, diantaranya ± 45000 ton kopra, ± 27300 ton beras/padi, ± 7800 ton mete/kacang mete, ± 4500 ton biji kakao, ± 3900 ton jagung, dan ± 3000 ton cengkeh.
Pencapaian hasil pertanian tersebut tentunya harus didukung oleh jaminan kemitraan pemasaran yang berkeadilan dan berkelanjutan antara para petani dengan pelaku usaha/buyer/eksportir komoditas pertanian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan sekaligus untuk menjaga stabilitas stok pangan daerah dan nasional.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk merealisasikan nota kesepahaman antara petani dan pelaku usaha mengenai kemitraan pemasaran yang berkelanjutan,
“Saya berharap dapat terjalin kerjasama yang baik antara petani dan pelaku usaha dibidang pertanian agar memberikan kekuatan dan motivasi untuk meningkatkan kekuatan industri pertanian sehingga dapat mendukung dan menyukseskan program pembangunan nasional, khususnya bidang pertanian,” katanya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari para petani yang tergabung dalam Gapoktan, dilakukan penandatanganan 24 MoU dari ke- 3 belah pihak antara petani, pelaku usaha, dan Kementerian Pertanian. Dengan rincian 8 MoU Bidang Perkebunan, 8 MoU Bidang Pangan, 8 MoU Bidang Peternakan, dan 8 MoU Bidang Hortikultura.
Selain itu, pada temu bisnis ini juga pemerintah merealisasikan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintah Provinsi dan masyarakat pada umumnya, yaitu dengan penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara terkait pengadaan dan penyaluran beras bagi ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Bupati Kolaka Utara, Ketua Dewan Kakao Indonesia, Ketua Dewan Atsiri Indonesia, Ketua Dewan Kelapa Indonesia, Pimpinan Yayasan Kalimanjari, dan Kepala Divisi Regional Perum Bulog Sultra.