tegas.co, KENDARI, SULTRA – Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan spbu 74.931.07 jalan ahmad yani Kendari Sulawesi Tenggara. Akibat aksi unjuk rasa aktivitas pengisian dan penjualan bahan bakar minyak menjadi lumpuh. Warga yang hendak mengisi BBM terpaksa memilih pulang kembali, Juma,at pagi (3/2).
Aksi unjuk rasa tersebut terkait adanya dugaan penimbunan BBM jenis Solar bersubsidi yang di lakakukan pihak SPBU kepada perusahaan industry. Puluhan mahasiswa yang terbagung dalam gerakan mahasiswa Indonesia dan barisan pemuda merah putih.
Salah satu orator pengunjuk rasa mengatakan, terkait masalah ini mahasiswa akan melaporkan pihak SPBU ke Polda Sulawesi Tenggara, terkait sangsi hukumnya. Selain itu akan disampaikan di DPRD Kota Kendari agar merekomendasikan untuk dilakukan pencabutan surat izin. “Ini dilakukan karena SPBU ini sudah di duga sering melakukan penimbunan BBM,”teriaknya melalui mega phone.
Sementara itu Asrun selaku pengawas SPBU mengakui adanay BBM oleh masyarakat melalui jergen, dengamn mobil bertangki besar tetapi itu bukanlah milik SPBU, melainkan masyarakat yang tidak dikenal.
Asrun mengatakan, untuk pengisian BBM dengan cara tidak normal memang sering terjadi dan pihak SPBU dan itu hamper semua di SPBu yang ada di Kota Kendari. “Kami dari SPBU hanya mengisi BBM yang dibeli oleh warga. Kalau itu mau ditimbun atau lainnya kami tidak ketahui,”Katanya.
FT / HERMAN