Koneksi Antar Pulau Melalui Dermaga Penyebrangan

Koneksi  Antar Pulau Melalui Dermaga Penyebrangan
Gubernur Sultra H. Ali Mazi SH bersama Kepala Dinas Perhubungan Sultra H. Hado Hasina usai mengikuti kegiatan HUT Perhubungan beberapa waktu lalu.

Pemerintah Sulawesi Tennggara (Sultra) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus berupaya membangunkonektivitas antar pulau. Langkah langkah itu untuk mempersiapkan langkah kangkah strategis dalam upaya menjamin konektivitas khusus melalui penguatan system transportasi laut, yang menjadi tulang pungung konektivitas antara wilayah di setiap Daerah. 2019 ini Dishub Sultra sukses mengemban tupoksinya untuk membangun konektivitas itu. Empat pelabuhan penyebrangan diresmikan tahun ini. Itu berkat kerjasama apik Kementrian Perhubungan dan Dishub Sultra, empat pelabuhan penyebrangan itu adalah Raha Pure di Kabupaten Munadan Bombana Tanjung Pisiing di Kabupaten Bombana.

Gubernur H. Ali Mazi sebagai Daerah Kepulauan Sultra dituntut untuk ,mampu menjaga konektivitas antar wilayah di Daerah. Terkait dengan kebijakan pembangunan konektivitas pemerintah telah melakukan berbagai upaya pembanguan transportasi laut antara  lain dengan melakukan pembangunan dan pengembangan yang men jadi variable penting dalam membangun konektivitas. “Kita baru saja menyelesaikan Dermaga Tanjungv Pissing Bombana Kabeena Kasipute dan Raha Pure. Untuk Raha Pure karena jalur antar Kabupaten  maka saya yang tandatangani peresmianya, sedangakan Tanjung Pissing Bombana sebagai jalur antar Provinsi di tandatanggani oleh pak Dirjen Perhubungan,’’ Ungkapnya

Iklan KPU Sultra

Kepala Dishub Sultra H. Hado Hasina mengatakan, saat ini total jalur penyebrangan di Sultra mencapai 18 pelabuhan. Meskipun dari hitungan Kementrian Perhubungan  (Kemenhub) RI wilayah Sultra idealnya memiliki  35 Pelabuahan  Penyebrangan. Pihaknya  akan berupaya memenuhi ini  secara bertahap. “Angkutan penyebrangan fery antar pulau akan terus diupayakan  secepatnya selesai . Walaupun saat ini masih banyak mengandalkan kapal tradisioanal, sejauh ini masih bisa melayani kebutuhan masyarakat. Tapi pelan pelan kita akan penuhi  untuk peningkatan jalur antar pulau,’’ Paparnya

Kedepan Dishub masih akan menambah Dermaga Penyebrangan yang pada akhirnya semua pulau di Sultra  akan dibingkai dengan jalur transportasi darat laut danm udara.” Kami meyakini variabel konektivitas sebagai kunci peningkatan kemandirian dan daya saing ekonomi wilayah, apalagi selanjutnya akan dilanjutkan pembagunan pelabuhan penyebranagan dibeberapa daerah lainya yakni penyebranagan Kaledupa-Tomia-Binongko dan Baubau-Siompu-Kabaena. Ini semua diupayakan rampung dalam kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Ali Mazi- Lukman Abunawas,’’ Ungkapnya

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan, pembangunan infrastruktur di Sultra khususnya pelabuhan penyebrangan tidak lepas dari dukungan dari Pemerintah Provinsi, serta anggota Komisi V DPR RI Ridwan, BAE, yang terus memperjuangakan anggaran Daerah yang ia wakili apalagi terkait program perhubungan. Ke empat pelabuhan penyebrangan tersebut  dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan dana dari APBN. Pelabuhan pelabuhan tersebut telah diserahkan pengelolaanya kepada Pemerintah Daerah pelabuahan penyebrangan yang dimaksud adalah:

  1. Pelabhan Penyebrangan Raha di bangun dengan biaya APBN selama tigaa tahun anggran (2016-2018) dengan total biaya Rp 69.876.096.000
  2. Pelabuahan Penyebragan Pure dibangun dengan biaya APBN selama empat tahun anggran(2015-2018) dengan total 72.790.143.000
  3. Pelabuhan Penyebrangan Bombana dibangun dengan biaya APBN tiga tahun anggran (2015-2017) dengan total Rp 70.032.952.502
  4. Pelabuhan Penyebrangan Tanjung Pissing dibangun dengan biaya APBN selama tiga tahun anggran (2015-2017) dengan Rp 80.680.127.00.

Dorong Percepatan  Pembangunan Jalur KA

Pemerintah Pusat sudah menyetujui pembangunan jalur Kerta Api (KA) di Sultra lintasanyapun sudah ditetapkan. Kereta Api akan melalui Bungkotoko, melingkar keselatan menuju ke Puuwatu hingga kawasn Industri Morosi,lanjut kerahabangga Unaha, melewati Kolaka Timur dan berakhir di terminal Sabilambo Kolaka. Lampu hijau pembangunan jalur tersebut tidak didapat dengan mudah . Ada tokoh-tokoh pejuang yang pantang menyerah untuk membangun konektivitas transportasi di Sultra. Salah satunya Dinas Perhubungan Sultra yang aktiv mendorong percepatan pembangunan jalur KA tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Sultra Hado Hasina tahap demi tahap sudah dilewati menuju realisasi pembangunan tersebut. Terbaru  penetapan jalur yang disepakai bersama pihak pihak beberapa pecan lalu.

“Penetapan alternative jalurnya sudah ada, saat ini tingal dilakukan bagaimana survey lanjutan  terakhir kelayakan jalur yang dipilih, sebab  dalam pemilihan alternative jalur ini harus terintegrasi dengan seluruh simpul ruas transportasi yang ada,’’ Jelasnya

Setelah studi perencaan selesai, akan dilanjutkan lagi dengan studi lingkungan, master plan lalu detail engineering design (DED). Dari sini, Pemprov akan melakukan perhitungan biaya dan rencana pelaksaan mega proyek itu. “Insya Allah kita akan kawal ini sampai benar benar kereta Api itu bisa menjadi moda transportasi di sini,’’ bebernya

Semangat Pemprov yang ditunjukan melalui komitmen Dishub ini mendapat pengakuan dari pusat.  Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Perkeretaapian , Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Iksandy Wanto, mengatakan, tahap awal sudah dilewati. Jika semua berjalan lancer maka tahun 2030  Sultra punya KA.

“Untuk pembangunanjalur Kereta Api Sultra telah masuk telah masuk dalam rencana indukPerkeretaapian Nasional (RIPNas) tahun  2030 pun itu bukan harga mati sebenarnya bisa saja sebelum dari itu selesai atau juga lebih dari itu,’’ terangnya.**