Pertemuan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda milenial yang berdomisili di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengancam bakal rusuh dan akan menyeruduk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat dan Istana Negara di Jakarta.
Hal ini dilakukan setelah mengetahui pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten kota dan provinsi se Indonesia termasuk rencana pemekaran provinsi Kepulauan Buton Raya (Kepton) masih kabur.
Pertemuan tersebut dilakukan di kediaman anggota DPR RI Komisi II, Ir. Hugua, Minggu (26/1/2020) malam.
Menurut Hugua, pihaknya baru saja menggelar hearing bersama Mendagri, Tito Karnavian dan jajarannya, namun belum memberikan sikap terkait pemekaran DOB di Indonesia, sehingga dinilai rencana pemekaran masih kabur.
“Masih ada hearing berikutnya, kami akan menanyakan dan mendorong percepatan pemekaran khususnya provinsi Kepton Raya,”janji Hugua yang disampaikan dalam forum.
Hugua menambahkan, secara administrasi seluruh syarat rencana pemekaran provinsi Kepton Raya telah dipenuhi.
“Moratorium yang menghambat. Olehnya itu, hearing nanti dirinya berupaya agar bisa mendesak pemerintah pusat untuk segera dicabut,”tambah mantan bupati Wakatobi dua periode itu.
Dikatakannya, untuk mencabut moratorium pemekaran tentunya mempercepat proses pembahasan dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang terkait dengan undang – undang 23 tentang Otoda.
Sementara itu, tokoh politik asal Kepulauan Buton, Rasyid Sawal yang juga anggota DPRD Sultra mengatakan, telah menemui sejumlah pihak di pemerintah pusat untuk membahas rencana pemekaran Kepton Raya.
“Saya katakan apakah kita juga harus rusuh baru mekar,”katanya menegaskan.
Kata Rasyid menawarkan, jika pemerintah pusat tidak bersikap dan memberi kepastian maka pihaknya akan menyeruduk DPRD Sultra serta melakukan aksi di istana negara.
Perwakilan pemuda millenial Jusman yang menjabat ketua koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) rencana pemekaran Kepton Raya ditugaskan untuk berkoordinasi seluruh koordinator wilayah cakupan yakni, Wakatobi, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Buton dan Kota Baubau untuk mengundang dalam rangka pertemuan besar membahas desakan pemekaran Kepton Raya.
“Pemekaran Kepton Raya harga mati, olehnya kami akan mengundang seluruh warga Kepton Raya dimanapun berada untuk bersama – sama melakukan presure tanpa mengklaim sebagai pahlawan, tetapi ini adalah perjuangan bersama,”tegas Jusman.
Rapat direncanakan akan berlanjut dengan menghadirkan seluruh tokoh wilayah cakupan termasuk maayarakat Kepton Raya yang berdomisili di seluruh nusantara.
T I M