Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh stakeholder di Kota Baubau dalam rangka antisipasi masuknya Virus Corona di wilayah otoritas AS Thamrin tersebut. Rakor tersebut berlangsung di Kantor UPP Murhum Baubau, Rabu (11/02/2020).
Rapat koordinasi yang dipimpin Kepala Kantor UPP Kelas I Baubau, Pradigdo tersebut berdasarkan Surat Edaran Internasional Maritime Organization (IMO) atau IMO Circular Letter Nomor 4204 tentang Tindakan Pencegahan dan Penularan Virus Korona atau Novel Coronavirus (2019-cCOV), dengan menerbitkan Surat Edaran tentang Antisipasi Penyebaran Virus Korona di Wilayah Pelabuhan Indonesia. Selain itu Direktorat Jenderal Perhubungan dan Kemaritiman merupakan bagian dari anggota Dewan IMO.
Dalam kesempatan tersebut Pradigdo menyatakan, sejak adanya Surat Edaran Nomor SE. 5 Tahun 2020, yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut tersebut berisikan beberapa instruksi untuk seluruh Penyelenggara Pelabuhan yang ada di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk melakukan identifikasi yang dibutuhkan terhadap kedatangan semua kapal yang melayani pelayaran, seperti Kapal Pelni yang rutenya diseluruh wilayah Indonesia dan kapal dari luar negeri, baik langsung maupun transit, khususnya dari negara-negara yang terinfeksi virus Korona.
“Seperti Kapal Pertamina biasa ada Kapal dari Singapura yang datang sehingga akan dilakukan pengawasan lebih terhadap kapal yang mengangkut penumpang dan barang. Begitu juga Perusahaan Aspal Buton biasa ada Kapal dari Cina yang datang,”ujarnya.
Dikatakan, Rakor yang digelar hari ini untuk melakukan koordinasi dan menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap penanganan dampak penyebaran virus penyakit Pneumonia berat bersama dengan Stakeholder dan Instansi terkait.
“Tujuan dari Rakor ini adalah bagaiamana upaya pemerintah, terkhusus dari UPP Murhum Baubau bersama jajaran terkait untuk melakukan antisipasi, penanganan dan penindakan terhadap virus corona,”tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan menambahkan, rapat koordinasi yang melibatkan jajaran dinas Kesehatan dan pihak Rumah sakita Kota Baubau sangat penting. Hal itu dikarenakan pelabuhan Murhum merupakan pelabuhan terpadat di Sulawesi Tenggara, dan yang terpenting adalah pelabuhan Murhum merupakan pelabuhan transit dai berbagai daerah dan Internasional.
“”Dengan rakor ini langkah langkah antisipatif terhadap warga yang di duga tertular virus corona akan segera diberikan penindakan oleh intansi terkait. Termasuk dengan rakor ini, pihak UPP bersama intasni lain sudah dapat mendeteksi sejak dini,”katanya menambahkan.
Dikatakan, terkait wabah penyakit baru yang mematikan tersebut, Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Kesehatan dan BLUD RSUD Palagimata Baubau dalam rangka antisipasi virus corona sudah disiapkan ruangan khusus pagi pasien yang diduga menderita virus corona.
“Ruangan khusus dan isolasi sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi, jika ada warga terkhusus dari warga yang melakukan transit dari pelayaran di dalam negeri atau bahkan dari luar negeri,”tandansya.
Dalam rapat koordinasi tersebut terbentuk Tim Terpadu Penanganan Virus Penyakit Pneumonia Berat, yang terdiri dari berbagai pihak terkait di Pelabuhan, antara lain Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Karantina, Bea dan Cukai, Imigrasi, Penyelenggara atau Operator Pelabuhan serta instansi Pemerintah terkait.
J S R