Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta  Berakhir

tegas.co, YOGYAKARTA – Kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 12 yang berlangsung selama 7 hari berturut-turut di Ketandan daerah yang terkenal sebagai kawasan pecinaan di kota Gudeg, Malioboro, Yogyakarta berkahir yang ditandai dengan penampilan Naga Transparan Panbers Junior dari peserta barongsai, Sabtu (11/2).

Malam penututupan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 12. FOTO : NADHIR ATTAMIMI

PBTY merupakan salah satu rangkaian perayaan imlek 2564 dan Cap Go Meh. Dengan tema Pelangi Budaya Nusantara. Selama seminggu acara ini pula, berbagai keragaman khas budaya nusantara ditampilkan.

Iklan KPU Sultra

Dalam acara tersebut menampilkan salah satu tradisi masyarakat Maumere, Blatan Mahe. Merupakan tradisi ritual tertinggi dan paling besar dalam tatanan ritual tradisi masyarakat Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan pekan budaya yang dilaksanakan lebih lama dari tahun sebelumnya yang biasa digelar selama 5 hari kini menjadi 7 hari pagelaran festival, mulai tanggal 5-11 Februari 2017.

“Atas himbauan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, acara PBTY tahun ini diselenggarakan lebih lama dari tahun sebelumnya yang biasa hanya selama 5 hari, maka tahun ini selama 7 hari,”Ujar Ketua umum PBTY 12 Ana Hariyadi 12 dalam sambutannya tadi malam.

Menurutnya, masyarakat dan wisatawan sangat antusias dengan acara ini, terhitung pengunjung yang datang ke daerah kawasan pecinaan selama 7 hari berturut-turut kurang lebih 80 ribu orang. Untuk hari terakhir terhitung kurang lebih 10 ribu orang.

Acara yang meriah ini dihadiri oleh KGPAA Paku Alam X selaku Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan GKB Raden Ayu Adipati Paku Alam dan didampingi oleh Ana Hariyadi selaku ketua umum PBTY 12 tahun 2017.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN