Islam Menjaga Marwah Perempuan

Asma’ul Chusnah

Oleh : Asma’ul Chusnah (Komunitas Peduli Generasi)

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-PPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sultra mencapai 124 kasus.

Iklan KPU Sultra

“Berdasarkan data, kekerasan terhadap anak paling banyak terjadi di Kabupaten Konawe, yakni sebanyak 19 Kasus, dengan rincian 4 kasus anak laki laki dan 15 kasus anak perempuan,” kata Andi, dalam acara Ngobrol Kinerja (Ngoki) ke-7 di kantornya, Rabu (26/2).

Lebih lanjut dia mengatakan, Kota Kendari berada pada posisi kedua dengan sebanyak 18 kasus.

“Yakni 4 kasus pada anak-anak laki-laki dan 14 kasus terjadi pada anak perempuan,” paparnya.

Sementara, kekerasan terhadap perempuan paling banyak terjadi di Kota Kendari yakni 11 kasus, kemudian Kabupaten Konawe 7 kasus, Kota Baubau 6 kasus.(beritakotakendari.com).

Sungguh kenyataan buruk yang menimpa para perempuan tersebut, perempuan yang seharusnya mampu melahirkan dan mendidik generasi penerus bangsa, justru harus mengalami keaadaan yang memprihatinkan. Kekerasan terhadap perempuan dan anak akan secara terus menerus terjadi, karena akibat diterapkannya sistem sekuler-kapitalisme. Yang mana sistem kapitalistik ini tidak menempatkan perempuan Sebagai kehormatan yang dijaga, tetapi perempuan dijadikan sebagai komoditas yang bisa dimanfaatkan dan untuk kepentingan semata.

Kaum feminisme dengan jargon persamaan gendernya pun telah berhasil membuat perempuan menjauhi, bahkan melupakan peran sejati mereka, yaitu ummu wa robatul bait. Sehingga mereka pun terbius dengan bujuk rayu kaum feminisme yang akhirnya mereka berbondong-bondong pergi keluar rumah mencari pekerjaan, tentunya dengan berbagai dandanan menor dan aurat yang terbuka. Alhasil, pelecehan pu  tak dapat terhindarkan. Ditambab lagi negara yang tidak mendukung penjagaan kehormatan mereka.

Berbeda dengan sistem kapitalisme yang mengimbar marwah perempuan. Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, dan juga membebaskan manusia dari penderitaan, penindasan dan menegakkan keadilan. Syariah Islam menempatkan perempuan sebagai suatu kehormatan yang harus dijaga. Adapun bentuk perlindungan islam untuk menjaga perempuan dari kekerasan adalah sebagai berikut:

Pertama: syariah Islam menjamin perlindungan perempuan dari tindak kekerasan diruang privat, seperti rumah. Rasulullah Muhammad Saw pun bersabda: “Orang yang imannya paling sempurna di antara kalian adalah yang paling berakhlak mulia, dan yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.” (HR. Tirmidzi).

Kedua: Dalam Islam tugas pokok perempuan adalah sebagai ibu (al-umm warabbatul bait) . Dengan adanya tugas itu perempuan dapat terlindungi . Dan tidak menghabiskan waktu dalam sektor publik, bercampur baur dengan laki-laki bukan mahram yang membuka peluang terjadinya kejahatan dan kekerasan di ruang publik.

Islam juga telah mewajibkan laki-laki sebagai penanggung nafkah perempuan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran ” Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin manyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf… (QS. Al-Baqarah (2) 233) .

Tidak hanya itu Islam pun mengatur agar para perempuan untuk senantiasa menutup aurat dan kaum laki-laki agar senantiasa menundukkan pandangan. Kewajiban menutup aurat ini dijelaskan dalam QS. An-Nur ayat 31 Allah Swt berfirman ,”Dan janganlah mereka menampakkan  perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada (dan leher) mereka”. Dan juga dijelaskan dalam QS.  Al-Ahzab ayat 59,Allah berfirman, “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke tubuh mereka. Yang demikian itu, supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Dengan demikian satu-satunya cara untuk menyelamatkan perempuan dari kekerasan adalah dengan mencampakkan kapitalisme dengan menerapkan islam secara kaffah. Wallahualam bisshawab.