tegas.co,. MATARAM – Menteri Desa Eko Putra Sandjojo, membuka acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) tahun 2016 di Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), kegiatan tersebut dilaksanakan di pelataran Islamic Centre Mataram Rabu, (23/11/2016 ). acara pembukaan diawali dengan tarian kolosal yang melibatkan 300 siswa/siswi se Prov.Nusa Tenggara Barat.
Dirjen BPMD Ahmad Erani Yustika, dalam sambutannya menyampaikan bahwa
Gelar TTG tahun 2016 ini adalah yang pertama digelar oleh Kementrian Desa sejak Dirjen BPMD bergabung di Kementrian Desa.
“Kegiatan ini untuk pertamanya dilaksanakan oleh kementrian Desa sejak Dirjen BPMD bergabung di kementrian Desa,”kata Ahmad selaku ketua panitia penyelenggara Gelar TTG ke 18 tahun 2016.
Lanjut ia menerangkan, bahwa penetapan Nusa Tenggara Barat sebagai tuan rumah kegiatan Gelar TTG tahun 2016 ditetapkan padasaat rakor di Banda Aceh 2015 lalu.
“Kegiatan nasional tahunan ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan hasil Teknologi Tepat Guna dari sejumlah inovator Desa yang juga dijadikan ajang promosi dan tukar menukar informasi tentang Teknologi Tepat Guna dan terjalinnya koordinasi pemangku kepentingan dalam menentukan arah pembangunan desa,”.Terangnya
Peserta yang mengikuti kegiatan ini kurang lebih 3000 orang, yang terdiri dari bupati,walikota,
SKPD dan camat se Indonesia yang berlangsung dari tgl 22-26 November 2016.
Sementra itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam sambutan penerimaannya mengatakan bahwa dengan kegiatan Gelar TTG di NTB maka pihaknya mempunyai
tamu yang banyak sehingga mendapat teman baru.
Lebih lanjut Gubernur NTB mengajak agar satu bangsa untuk banyak berjumpa, bangsa ini menyimpan banyak potensi dan saling mendukung serta saling cinta mencintai.
Gubernur NTB juga menyinggung keberagaman Agama di NTB dimana keberagaman itu adalah
fakta sosial dan harus berikhtiar untuk membangun bangsa.
kebergaman di Nusa Tenggara Barat menjadikan 93 persen islam di daerahnya tetap terjaga keharmonisan antar umat beragama, sehingga Nusa Tenggara Barat lebih dikenal sebagai pulau seribu Masjid,
“Jika ingin Daerah maju maka buka ruang untuk masyarakat untuk diskusi tidak hanya untuk politisi saja,”imbuhnya.
Sedang Menteri Desa Eko Putra Sandjojo dalam paparannya, Indonesia adalah bangsa yang dikarunia oleh Allah Subhana Wataala sebagai daerah yang kaya dengan potensi alam yang sangat melimpah ruah sehingga Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke 16 di dunia.
“Masih ada masyarakat yang tertinggal dan dan masih ada desa yangg rawan konflik,”katanya.
Mentri Desa juga mengajak kepada semua Bupati/Walikota dan Camat untuk menyerahkan pengelolaan pemberdayaan Desa kepada Masyarakat Desa itu sendiri, sebab merekalah
yang paling tahu kondisi di desa mereka.
Menteri Desa juga mengatakan bahwa Pemerintah akan menaikkan anggaran untuk Desa sebesar 2 triliun. Menurutnya, sistem pengelolaan perekonomian Desa di Indonesia akan jadi contoh sistem pembangunan ekonomi di dunia karena sistem yang dikembangkan terintegrasi dan fokus.
Menteri Desa menegaskan, agar para Gubernur, Bupati/Walikota , masyarakatnya harus difasilitasi cara produksi dan pasar, “Masih banyak desa yang tidak fokus, tidak ada skala ekonomi yang besar, arahkan desa untuk fokus pada skala produksi,”pintah menteri desa.
Menteri juga menguraikan masih ada 125 daerah tertinggal, 80 daerah ditargetkan bisa mandiri.
ada daerah yang mayoritas pertanian panen hanya 1-2 kali pertahun disebabkan pada musim kemarau petani tidak dapat mengolah sawahnya, oleh karena tidak adanya cadangan air, sehingga Menteri mengharapkan agar Desa menyisihkan 500 juta untuk pembuatan embung yang berukuran 15-20’m sehingga dapat menampung air.
Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan setiap embung diberikan bantuan pompa air dan bibit gratis. embung bukan hanya untuk irigasi saja. untuk perikanan, bisa dimanfaatkan untuk rekreasi. diharapkan setiap desa dapat mempunyai Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Kemajuan suatu desa akan lebih efektif dengan adanya teknologi, Menteri juga mengharapkan agar media dapat mensosialisasikan pembangunan di desa karena kebesaran indonesia sudah di depan mata dengan mengunakan inovasi untuk mempercepat pembangunan di desa. tutupnya
JUSRAN/MAS’UD