Miris, Bapak Lumpuh dan Kedua Anaknya Mengalami Kelainan Jiwa

Hajaring suami dari Halidang yang mengalami kelumpuhan sejak empat tahun lalu dan belum mendapat perawatan (FOTO : IS)

TEGAS.CO,. KOLAKA UTARA – Satu keluarga di Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara (Kolut) , Sulawesi Tenggara (Sultra) kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, Ketiga laki laki dewasa ini mengalami sakit lumpuh dan gangguan kejiawaan. Mirisnya lagi ketiga warga tersebut belum mendapat perawatan atau pengobatan di Rumah Sakit, sehingga dibutuhkan uluran tangan untuk membantu satu keluarga tersebut.

Untuk menghidupi dan merawat merawat tiga anggota keluarga tersebut ditanggung oleh seorang ibu yang bernama Halidang yang berusia 52 Tahun. Usianya memang sudah sepuh dan kondisi fisiknya juga sudah tidak kuat lagi, bahkan jalannya sudah tertatih tatih, namun masih mampu untuk menafkahi Suami yang mengalami kelumpuhan dan dua anaknya yang mengalami gangguan jiwa.

Iklan KPU Sultra

Halidang memang tidak sendiri dalam mencati nafkah, karena masih ada satu anggota keluarga yang turut mebantu, meski kesehariannya bekerja serabutab dan menjadi buruh di kebun cengkeh milik tetangga dengan upah seadanya. Tentunya dengan kondisi tersebut untuk makan saja tidak cukup apalagi untuk biaya rumah sakit.

Basri anak dari Halidang yang menderita gangguan jiwa terpaksa harus dikurung dengan terali besi.

Menurut Halidang, sejak lima belas tahun lalu, anak pertamanya Basri (22) tahun dan anak keduanya Ramli (20) tahun menderita kelainan jiwa, sementara suaminya mengalami kelumpuhan 4 tahun lalu, sementara anak ketiga Rosnida berada di Negara Malaysia dan anak bungsunya Herianto umur 17 tahun yang membantu mencari nafkah.

“Tidak ada biaya untuk ke rumah sakit, makan saja dibantu keluarga dan tetangga,”ujarnya dengan dialeg bahasa daerah kepada awak media ini saat ditemui di kediamannya di Desa Ponggiha, Jum’at (15/5/2020).

Ramli juga anak dari Halidang yang mengalami gangguan kejiawaan terpaksa dirantai agar tidak kekuar mengganggu warga lain

Tidak di rujuk ke Rumah Sakit untuk perawatan dan pengobatan terhadap tiga anggota keluarga tersebut dikarenakan tidak afanya biaya atau bantuan dari Pemerintah atau lembaga lainnya . Selain itu tidak ada fasilitas seperti Jamkesmas maupun BPJS Kesehatan.

Kesulitan ekonomi makin bertambah dengan adanya wabah virus corona, bahkan disaat semua orang mendapat bantuan atas dampak dari Vovid-19, justru Halidang bersama seluruh anggota keluarganya yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Kondisi kedua anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan, Halidang mengurung dua anaknya dan memasangkan rantai di kakinya untuk keamanan dan takutnya keluar mengganggu warga sekitar.

“Anak saya yang bernama Basri dikurung denhan pintu besi. Sementara Ramli diikat kakinya dengan rantai, “katanya.

Mirisnya penderitaan satu keluarga yang serba kekurangan ini, tentunya bantuan pemerintah daerah melalui Bupati Kolaka Utara H. Nur Rahman Umar dan Wakilnya H Abas kiranya untuk dapat melihat kondisi satu keluarga tersebut dan diberikan bantuan untuk di rawat di Rumah Sakit.

“Kami sangat berterima kasih jika ada yang mau membantu, “tandasnya.

Di mohon bagi warga yang ingin membantu keluarga ini, agar langsung ke Jalan Patika, Desa Ponggiha, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

IS