tegas.co, KONAWE, SULTRA – Di Usianya yang ke 21 Tahun, Universitas Lakidende (Unilaki), di bawah naungan Yayasan Lakidende Razak Porosi, terus menunjukan eksitensinya di dunia pendidikan, dibawah kendali tangan dingin, Prof DR Laode Masihu Kamaluddin M.Sc M.Eng, sebagai rektor, diyakini mampu berkompetensi, dengan Perguruan tinggi yang sudah ada di Indonesia.
Rektor Unilaki Prof DR H Masihu Kamalauddin M.Sc mengatakan, Sebuah Inovasi yang di cetuskan oleh Unilaki melalui Program Unilaki Samart Vilage, ternyata mampu membuat beberapa, Kabupaten di Sulawesi Tenggara, tertarik untuk menjalin kerja sama.
“Yang mana sebuah konsep pembangunan pedesaan, yang di dorong oleh perguruan tinggi, bekerja sama dengan beberapa kabupaten seperti Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Utara dan Konawe Selatan, untuk bertujuan mensejahterakan masyarakat desa, melalui pengembangan agroindustri,” Ujarnya usai membuka Upacara HUT ke 21 Unilaki, belum lama ini,
Inovasi Unilaki Smart Village, melalui Konsep Green House, ternyata mampu membuat Negara asing, tertarik untuk berkonstribusi mengembangkan Inovasi tersebut.
Melalui Riset diatas Lahan 100 Hektar, Unilaki merupakan satu satunya Perguruan tinggi yang pertama melakukan hal ini di Indonesia,
“Tiga Negara yang di maksud adalah Korea Selatan, yang sudah lebih awal mengucurkan batuan, senilai 1,5 Milyard, sementara kedua negara lain adalah yang menarik perhatian adalah German dan Kanada mereka ingin bantu juga Unilaki, masalah pengembangan Agroindustri,” Ungkap Rektor.
Menurut Kamaluddin, Ketertarikan Negara Asing adalah konsep yang di gagas Unilaki paling jelas, hal yang mendasar di mana Desa yang paling miskin itu income perkapitanya per bulan tidak bisa tercapai, pertanyaanya dari mana income perkapitanya bisa di dapat, ini dapat terjawab melalui peningkatan produktifitas agro industrinya.
“Jadi kami coba menawarkan Inovasi melalui melalui konsep Green House, dengan fokus pada 4 Komoditas perkebunan dan peternakan, seperti Cabe , Tomat, Padi dan Sapi. Dari ke empat komoditas bisa mendorong kami sangat berkeyakinan setiap desa, dapat menghasilkan perkepala keluarga itu 7 juta per bulan,” Jelasnya.
Kita mendesain melalui Triple Helix Universitas Lakidende, tanpa ada dorongan dari perguruan tinggi, desa tidak bisa makmur sendirian.
Nantinya program ini akan di kelola Oleh Lembaga Pengkajian Pengabdian Masyarakat ((LP2M), Universitas Lakidende.
“Jadi Kita penguatan Inovasi, melalui LPPM di situ semua di taruh, salah satu contoh, untuk menjadikan desa itu mampu beproduksi yang paling miskin 7 juta perbulan, Administrasi desanya harus di tangani yang menagani itu siapa Falultas Ilmu Administrasi, Kemudian Pertanian paham bagamna pengelolaan pertanian yang baik, Keudian FKIP , untuk pendidikan luar sekolah, me dorong semua desa itu, agar ber mental Produksi bukan me.atal Konsumtif seperti sekarang ini,
Kemudian Fakultas Ekonomi, mengembangkan menejeman Desa, Listrik Desa, transportasi desa dan Packing desa,” Jelas Rektor Kampus Ungu teresbut.
Untuk mendukung program inovasi tersebut, Unilaki telah mengirim beberapa mahasiswanya ke Korea Selatan, dalam upaya peningkatan SDM, dan siap di terjunkan ke lapangan.
Untuk hasil dari komoditas Padi, Perum BULOG belum lama ini juga telah menandatangi MoU bersama Universitas Lakidende, Di mana Kolaka Timur sebagai wilayah yang siap menerapkan Green House, Unilaki Smart Village.
SARMAN / HERMAN