Antara Luka Komunisme dan Obat Islam

Fatimah Azaahra

Aksi ‘Apel Siaga Ganyang Komunis Jabodetabek’ di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu, 05 Juli 2020 diikuti oleh ribuan orang. Kegiatan aksi ini diikuti sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), PA 212, hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Acara tersebut diisi dengan upacara, gelar pasukan, pembacaan teks Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari inspektur upacara (Irup). Apel diakhiri dengan pembacaan doa untuk keselamatan bangsa.

Ideologi komunis adalah ideologi berbahaya yang tidak mengakui adanya tuhan. Jejak rekam ideologi komunis di Indonesia sangat kejam, sadis dan tidak berperikemanusiaan, hingga berujung pada pembunuhan banyak orang, ulama dan tujuh jenderal besar negara. Tragedi G 30 S/PKI adalah bukti kejam dan rusaknya ideologi ini. Komunisme tidak layak dan tidak pantas diterapkan di negeri tercinta ini.

Ideologi (mabda) pada dasarnya merupakan keyakinan rasional (aqidah aqliyyah) yang melahirkan aturan aturan kehidupan. Artinya, ideologi (mabda) adalah pemikiran mendasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam mengenai hakikat kehidupan, yang kemudian melahirkan sistem kehidupan. Aksi tolak komunis hingga resolusi jihad adalah wujud semangat umat dalam berjuang menolak ide rusak, kejam dan berbahaya. Semestinya semangat penolakan terhadap komunisme, juga dilanjutkan dengan penolakan terhadap semua pemikiran yang bertentangan dengann hukum dan aturan Allah. Jangan sampai semangat tersebut adalah sikap pragmatis yang melalaikan umat atas kewajiban memperjuangkan tegaknya ideologi Islam.

Ideologi Islam adalah sumber solusi atas segala kerusakan dan nestapa negeri ini. Ideologi Islam melahirkan peraturan peraturan dari sang khaliq (pencipta), yakni Allah SWT. Islam adalah agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), bukan rahmatan lil muslimin (rahmat bagi kaum muslimin). Ketika sistem Islam diterapkan maka kesejahteraan dan keberkahan akan dirasakan kaum muslimin dan non muslim.

Allah SWT telah berfirman: Inilah jalan-Ku yang lurus. Karena itu ikutilah oleh kalian jalan itu dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain yang dapat menyimpangkan kalian dari jalan-Nya. Demikianlah Allah memerintahkan hal itu kepada kalian agar kalian bertakwa (TQS al-Anam [6]: 153).

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa hanya ideologi islam yang sahih. Islam hadir sebagai wujud kasih sayang Allah SWT kepada makhluk-Nya. Karena itu marilah kita kembali untuk menerapkan Islam sebagai ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan kita. Dari sinilah pentingnya umat Islam menegakkan sistem pemerintahan Islam. Karena hanya dalam sistem pemerintahan Islam, ideologi Islam bisa benar-benar diterapkan di seluruh lini kehidupan. Wallahual’am bishawab.

Oleh: Fatimah Azzaria (Aktivis Muslimah)