KBPM Bakal Gelar Deklarasi Ganti Bupati Konawe Selatan

TEGAS.CO, KONAWE SELATAN – Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa (KBPM) menggelar aksi demonstrasi menagih janji bupati yang sudah ia tanda-tangani dan dianggarkan perihal pembangunan asrama mahasiswa Konsel di Kendari tahun 2020, kemarin Senin 20 Juli 2020.

Aksi yang disebut jilid tiga itu kabarnya mendapat perlakuan tidak baik komplit dengan tanggapan buruk bupati.

Iklan KPU Sultra

Dibeberkan Sarman selaku presidium sekaligus jendral lapangan, pada aksi yang digelarnya dua hari lalu, beberapa oknum preman yang diduga kiriman orang tidak bertanggung jawab menghadang aksinya. Ditambah dengan tudingan bupati Konsel yang menyebut aksi dari jilid 1 sampai 3 ditunggangi.

“Paling pedis lagi Bupati terang-terangan mengakui menghapus anggaran pembangunan asrama mahasiswa, ini kan pembohongan, dan tidak bisa dipercaya, padahal dia sendiri yang berjanji dan bertanda tangan,” ujarnya melalui rilis yang diterima tegas.co. Rabu (22/7/2020).

Tambah Sarman, karena sudah dituding ditunggangi politik, dan Bupati telah jujur menghapus anggaran mahasiswa, KBPM telah bersepakat mewujudkan saja tudingan bupati dengan melakukan gerakan perlawanan ganti bupati Konsel 9 Desember mendatang.

“Kami akan deklarasi lusa, (Jumat 24 Juli), pokoknya kita kan koonsolidasi ganti bupati, Surunuddin tidak bisa dipercaya, selama empat tahun memimpin tidak pernah berpihak pada pendidikan,” kesalnya.

Presidium KBPM lain, Samsul menambahkan, perihal Deklarasi Ganti Bupati, pihaknya belum menentukan kemana arah KBPM.

“Kami tidak membicarakan siapa, tadi ini kami hanya bersepakat akan melawan bupati, karena telah memaki-maki kami, menuding kami ditunggangi politik, padahal ini persolan dari tahun ke tahun, parahnya lagi didepan kami dia tegas menghapus dan tidak akan membangun asrama,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Presidium KBPM yang tak lain adalah Ketua Gerakan Mahasiswa Konsel Menginspirasi (GMKM) Kiki Ikram menegaskan, deklarasi ganti bupati oleh KBPM telah final dan tidak dapat diganggu gugat, sebab itu sudah diputusakan pada rapat KBPM pasca aksi demonstrasi.

“Ini sudah bentuk perlawanan kami, publik harus tau, waktu dua hari lalu kami mendapat perlakuan tidak baik hanya karena menagih janji bupati, dia (bupati) bahkan berulang dia bilang dia tidak takut dengan siapapun, padahal ini kita datang bukan mau datang ajak baku pukul, tapi menagih janji dan sumpah sakralnya,” tutup Mahasiswa asal Tinanggea itu.

ARDI SAPUTRA