Harapan Kader Partai Pelita IAIN Kendari untuk Pemilma

Anggota SEMA FTIK IAIN Kendari Muh. Rifky Syaiful Rasyid

TEGAS.CO., KENDARI – Tahun politik 2020 rupanya tak hanya jadi panggung bagi para calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berebut kursi kepemimpinan di tingkat daerah. Di saat yang hampir bersamaan, beberapa kampus juga memiliki tradisi pesta demokrasinya sendiri, tak terkecuali Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Rencananya kampus bernuansa Islam itu akan menggelar pesta demokrasi pada 14 September 2020, meskipun medan pertarungan dan kampanyenya sudah genjot jauh-jauh hari.

Iklan KPU Sultra

PEMILMA (Pemilihan Mahasiswa), salah satu hajatan rutin setiap tahunnya yang diadakan kampus IAIN Kendari untuk memilih perwakilan mahasiswa sebagai anggota Legislatif Mahasiswa/SEMA dan Presiden Mahasiswa (Presma) atau pemimpin DEMA IAIN.

Pertengahan tahun 2020 ini menjadi momen yang istimewa. Persiapan demi persiapan telah dilakukan oleh masing-masing kandidat calon Legislatif dan Presiden Mahasiswa, terlebih oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) untuk menyukseskan Pemilma.

Hiruk-pikuk kampanye para calon Anggota Legislatif, kasak-kusuk tim sukses dan perang Pamflet di beberapa akun media sosial, dilakukan untuk menegaskan dan unjuk kemampuan masing-masing kandidat. Sebab, inilah kesempatan langkah yang hanya diadakan sekali dalam setahun.

Anggota SEMA FTIK IAIN Kendari Muh. Rifky Syaiful Rasyid mempertanyakan, adakah sebuah struktur di alam bawah-sadar warga “IAIN Kendari” ini untuk bergerak dan pada urutannya menguasai alam-pikiran dan mobilitas mereka agar memilih calon SEMA dan DEMA secara otonom?

Adakah pilihan mereka berdasar pada pertimbangan rasional, visioner serta tanpa tekanan dan “janji” muluk calon tertentu dengan aroma pragmatisme yang demikian kental.

“Bagi kita, yang terpenting sesungguhnya tidak semata terletak pada siapa yang bakal terpilih jadi SEMA ataupun DEMA, tetapi lebih kepada, gagasan besar apa yang bakal diusung oleh kandidat terpilih, gebrakan-gebrakan baru apa yang akan ditawarkan agar kelak relevan dengan gerak evolusioner visi misi IAIN Kendari,” ucap Rifky.

“Sebab bagi saya SEMA ataupun DEMA bukan saja sebagai top manajer dan top leader yang pandai beretorika dalam menyampaikan pidatonya akan tetapi yang terpenting adalah Merekalah wajah dan corong dari paradigma berfikir dominan sebuah Kampus,” tuturnya.

Dengan begitu, substansi sebuah Kampus sesungguhnya tidak terletak pada banyaknya mahasiswanya akan tetapi lebih kepada seberapa jauh kemajuan intelektual dan moralitas mahasiswanya, tambahnya.

Dari tahun ke tahun, lanjutnya, sejak pergantian pengurus lembaga sebelumnya, IAIN Kendari belum bisa menunjukkan eksistensinya sebagai kampus yang mampu mengungguli kampus-kampus lain yang ada di Kendari baik dari segi intelektualnya, moralitasnya, spiritualnya dan lain-lain. Oleh karena itu harapan besar tercurahkah kepada kandidat terpilih nantinya, semoga mampu membawa Kendari ke arah yang lebih baik lagi.

Berkaitan dengan upaya perubahan paradigma inilah, IAIN Kendari kedepan memerlukan sosok SEMA/DEMA yang tidak sekedar memiliki keterampilan manajerial yang baik dan kemampuan networking yang tinggi tetapi juga memiliki wawasan akademik yang luas dan paradigma pengembangan kampus yang jelas dan konsisten, selalu menekankan pentingnya aspek-aspek yang bersifat mental, intelektual dan spiritual.

“Saya berharap, semoga Pemilma di IAIN Kendari ini menjadi lebih baik dan menghasilkan para intelek yang profesional dan mengayomi mahasiswa yang lain.

Semoga dengan pemilihan tahun ini menjadikan citra IAIN Kendari semakin baik bukan malah memberi dampak buruk.

“Siapa pun yang terpilih nanti hendaknya menjalankan amanah dan tugas ini dengan ikhlas dan siapa yang kalah hendaknya berjiwa besar, karena kita semua adalah sang pemenang,” tutup Rifky.

REPORTER: RSR
EDITOR: H5P