TEGAS.CO,. MUNA – Pilkada Muna telah memasuki tahapan masa kampanye dengan menghadirkan dua Pasangan Calon (Paslon) yang saling berlomba memperebutkan kursi eksekutif di Bumi Sowite. Kedua Paslon tersebut terus bergerak dengan cepat melakukan safari politik di 22 kecamatan untuk mendapatkan simpati serta dukungan dari masyarakat. Perang urat syaraf sudah mulai dilakukan kedua kubu mulai dari muatan kampanye yang saling menjatuhkan dan saling serang para pendukung di medsos baik melalui media sosial maupun massa online.
TNI yang pada hari ini berulang tahun yang ke-75 selalu dituntut untuk menjaga netralitasnya sesuai dengan yang diamanahkan dalam UU 34/2004 tentang TNI. Selain itu, netralitas TNI merupakan wujud nyata yang menunjukkan TNI benar-benar tak akan masuk ke praktek politik praktis.
Ditemui selesai acara kenaikan pangkat personil (5/10/2020), Dandim 1416/Muna Letkol Inf Andi Akbar, S.S.M.Si menyampaikan bahwa terkait pilkada Muna senantiasa bersinergi melaksanakan pengamanan membantu kepolisian agar proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar. Ditanya terkait netralitas TNI, Andi menyampaikan itu hal mutlak yang harus selalu dijaga.
“Dan untuk anggota seluruh prajurit kita sudah bekali, sudah kita sampaikan bahwa Netralitas TNI adalah hal yang mutlak dan utama. Jadi tidak ada satupun prajurit yang tidak netral. Karena TNI berada ditengah-tengah masyarakat”,ungkapnya
“Untuk menjaga netralitas kita senantiasa memberikan SANTIAJI, Sapta Marga, jam komandan disampaikan bagaimana menjaga netralitas. Kita bekali mereka tentang pengetahuan bagaimana menjaga netralitas,” tambahnya
Disamping itu terdapat buku saku untuk prajurit sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dilapangan. Sehingga hal-hal yang sifatnya tidak netral bisa terhindarikan.
“Kami selalu kompak dan menjaga kekompakan ini. Intinya tentara itu harus netral karena pada prinsipnya kita berdiri ditengah-tengah masyarakat. Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan untuk Rakyat,” pungkasnya
Reporter : FAISAL
Editor : YA