Sikap Arogansi Oknum Pegawai BNI Raha

Antrian masyarakat di depan bank BNI Raha

TEGAS.CO,. MUNA – Masyarakat Muna penerima bantuan sosial melalui kartu Prakerja rela mengantri di Bank BNI Cab Raha jl. Sukowati untuk mempercepat pencairan, Rabu (7/10/2020).

Mereka setia menunggu dari pukul 07.00 Wita meskipun suasana masih begitu tenang dan kantor BNI belum dibuka. Pukul 09.00 Wita pihak BNI mulai membuka pintu kantor, mereka masih setia dan berbaris mengikuti aturan untuk mendapatkan formulir atau menyetorkan kembali formulir yang telah diisi.

Iklan KPU Sultra

Kejadian bermula saat oknum pegawai BNI menyuruh masyarakat yang mengantri kartu prakerja bersabar untuk menunggu jadwal, sedangkan yang menjadi prioritas lebih dulu adalah para nasabah yang berurusan diluar kartu prakerja.

Seperti ada sekat yang ingin diciptakan, seolah-olah kartu prakerja tidak terlalu penting. Hal ini terbukti dengan cara melayani dan mengarahkan para penerima bantuan Covid-19 lewat prakerja. Terlihat dari raut muka oknum pegawai yang tidak bersahabat. Oknum pegawai ini kemudian mengarahkan para penerima bantuan yang mengurus pengembalian formulir ke tempat yang sudah disediakan yaitu disamping ATM. Sedangkan sisanya yang menunggu pengambilan formulir buku tabungan harus menunggu dengan ketidak pastian. Masyarakat mulai protes karena tidak diberitahukan kapan jadwal pengambilan formulir.

Ketika ditanya oleh wartawan tegas.co oknum BNI tersebut menjawab dengan meminta semuanya bersabar.

“Sabar menunggu nanti tiba gilirannya, untuk formulir, mungkin ada mungkin sudah habis”, bentak oknum tersebut.

Dengan sangat marah oknum tersebut kemudian berbicara jika formulirnya habis. Masyarakat yang mendengar itu terlihat sangat kecewa dengan jawaban tersebut, mengingat mereka sudah menunggu dari pagi hari bahkan ada yang dari hari sebelumnya belum kebagian formulir.

Masyarakat penerima bantuan LUK (70) warga asal Watonea tersebut sangat menyayangkan perkataan oknum tersebut.

“Saya dari kemarin mengantri tapi tidak kebagian formulir. Sekarang saya mengantri lagi dari jam 7 pagi masa pada saat dibuka pegawainya harus marah dan bilang kalau blangko formulirnya habis. Enaknya mereka bilang begitu dia kira kita pengemis mungkin,” ungkapnya.

Penerima bantuan lainnya A (26) menyesalkan sikap BNI yang tidak merespon cepat pengurusan buku tabungan kartu prakerja.

“Sudah capek-capek datang cepat malah tidak jelas. Mukanya itu petugas juga saat saya tanya marah. Maksudnya apa coba, kalau tidak mau kerja ya ganti sama yang lain saja,”ucapnya.

Kejadian dan apa yang dilakukan oleh oknum ini tidak sesuai dengan visi misi yang selalu dijaga oleh Bank BNI melalui slogannya “Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa”.

Masyarakat berharap kedepannya semoga BNI bisa berbenah diri menjadi lebih baik terutama hal-hal kecil seperti ini.

Reporter : FAISAL

Editor : YA