Menanggapi Perapi Tongkuno. Relksus RE2P : Tim Perapi Belajar Dulu Discourse Analysis

Bang Amir ( Nyong Ogo)

TEGAS.CO,. MUNA – Pilkada Muna menyisakan beberapa hari lagi, tetapi konstalasi politik dalam pesta Demokrasi 5 tahunan di Kabupaten Muna kini kian memanas. Situasi persaingan tim pemenangan dalam mempromosikan kandidat yang didukung tidak menunjukkan rasa lesu dalam pergerakan mencari dukungan.

Bukan hanya di Kota Raha, persaingan pergerakan tim pemenangan kedua figur Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati merangsek masuk hingga ke desa – desa.

Pernyataan salah seorang tim Pendukung Rajiun-La Pili (PERAPI) yang menuduh Rusman Emba dan Zakaruddin Saga dalam orasi politiknya di Desa Oempuu, Kecamatan Tongkuno sebagai provokator menjadi salah satu bukti bahwa intensitas tinggi sedang berlangsung panas di pilkada muna.

Relawan Khusus (RELKSUS) RE2P dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa pernyataan salah seorang dari tim pemenangan cabup Muna yang bergabung dalam kelompok PERAPI yang kini beredar di Media Sosial harus segera ditangkal, karena akan menjadi bola panas dan bergulir liar lalu dikonsumsi mentah – mentah oleh masyarakat.

Dalam wawancaranya, RELKSUS RE2P yang diwakilkan oleh Bang Amir atau biasa disapa Nyong Ogo menjelaskan bahwa pernyataan relawan PERAPI itu mengada-ada.

“Pernyataan tersebut harus segera diluruskan, kasihan masyarakat Tongkuno Raya ini. Teruntuk salah seorang tim PERAPI Tongkuno, saya kasih saran untuk belajar dulu Discourse Analysis sebelum berkomentar. Tafsiranmu dari orasi politik yang disampaikan oleh Bapak Rusman Emba dan Bapak Zakaruddin Saga selaku tokoh masyarakat/Orang Tua di Tongkuno masih jauh dari kemampuan analisa berpikirmu. Masih mentah kamu untuk tanggapi kalimat yang mereka sampaikan lalu kamu olah dengan perspektifmu sendiri lalu kamu sebarkan ke media”, terangnya

Lebih lanjut lagi, Bang Amir ( Nyong Ogo ) juga menuturkan bahwasanya petikan kalimat orasi politik saat silaturahmi di Desa Oempuu, Kecamatan Tongkuno yang menyebut bahwa “masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin” itu menjadi kebenaran umum dan menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat.

“Tidak ada kalimat dalam orasi politik waktu di walengkabola yang menyinggung secara spesifik keluarga besar La Pili. Kutipan orasi politik saat itu yang menyebutkan bahwa masih mending yang memimpin daerah itu orang berutang daripada orang gila itu, tidak sama sekali menyinggung perasaan secara personal. Lalu tanggapan salah seorang tim PERAPI yang seakan menganggap kalimat itu provokatif, sebenarnya secara tidak langsung dia yang menjadi provokator yang memanas-manasi dan menggiring opini ini ke masyarakat.” Jelas Nyong Ogo , Selasa 27/10/2020 pukul 21.40 WITA.

Petikan kalimat yang disampaikan dalam orasi politik salah satu pendukung paslon Rusman Emba – Bahrun La Buta yang dikenal dengan jargon ” TERBAIK ” memicu beragam tanggapan dari beberapa masyarakat.

“Yang dimaksudkan orang gila itu, belum selesai masa kepemimpinan di daerahnya, mau pindah memimpin di daerah lain dengan posisi yang sama. Umpamanya begini, kita tumpah air dari ember, lalu kita cari orang untuk isikan air diember kosong itu sedangkan sebelumnya diember itu sudah ada memang airnya hanya memang dibuang. Tidak gila kah itu ?”, tutup Nyong Ogo sambil tertawa.

Harapan terbesar dalam pesta demokrasi 5 tahunan di Kabupaten Muna, daerah yang kita cintai ini. Penting kiranya sebagai tim pemenangan memberikan pelajaran politik bagi masyarakat luas agar benar benar tepat untuk menentukan pemimpinan dan benar benar menggunakan hak suaranya 9 Desember nanti.

Reporter : LRA11

Editor : YA