Menjawab Tantangan Zaman, PMII Sultra Gelar Muspimda

Muspimda PKC PMII Sultra

TEGAS.CO., KENDARI – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada 17 April 1960 di Surabaya. PMII hadir di kalangan mahasiswa Indonesia sebagai wadah yang berupaya untuk menjadikan mahasiswa mampu menghadapi perkembangan zaman disetiap saat.

Dalam upaya menjawab tantangan perkembangan zaman, PMII Khususnya di Daerah Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan yang dihadiri oleh Staff Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo, Aminuddin Ma’ruf. Jumat (4/12/2020).

Iklan KPU Sultra

Kegiatan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda) PKC PMII Sultra tersebut bertemakan “PMII & Santri Menjawab Tantangan Zaman”.

Dalam sambutannya, Ketua PKC PMII Sultra mengatakan bahwa Muspimda tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja-kinerja cabang selama ini dan akan dilanjutkan pembahasan agenda-agenda yang akan dilakukan kedepan.

“Kegiatan ini untuk mengevaluasi kinerja cabang-cabang PMII di Sultra dan pastinya kami juga akan membahas agenda-agenda kedepan,” ucap Erwin saat memberikan sambutan.

Dia mengaku bahwa dengan mengundang Stafsus Presiden, tentunya akan banyak gagasan-gagasan baik yang akan didapatkan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PW NU Sultra Drs. KH. Muslim, M.Si dalam sambutannya mengakui bahwa kuantitas PMII hari ini sangat besar serta kualitas mereka tidak diragukan lagi.

“Apalagi PMII punya terobosan di Staff Presiden,” Ucap KH. Muslim

“Tentunya, saya berharap kegiatan PMII Sultra yang bertemakan PMII dan Santri haruslah dimaknai dengan begitu teliti. Sebab, setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya,” tegasnnya

Menjawab tema tersebut, Stafsus Presiden, Aminuddin Ma’ruf mengatakan bahwa ada tiga modal dasar yang harus disadari oleh sahabat-sahabat, Khususnya kader PMII.

“Modal dasar untuk menjawab tantangan zaman yaitu, memulai pada diri atau menyadari bahwa kita adalah Mahasiswa, Muslim/Islam dan Indonesia,” ucap Mantan Ketua PB PMII tersebut.

“Negara kita saat ini dijadikan sebuah patron bagi negara-negara lain, karena tak terpecah belah meskipun banyak perbedaan,” Tutup Cak Amin, Panggilan dari Aminuddin Ma’ruf.

Reporter : Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Editor : YA

Komentar