Pengangkatan Rektor Unilaki Arifin Banasuru di Soal

tegas.co, KONAWE, SULTRA – Kisruh dualisme yayasan, antara Yayasan Lakidende Razak Porosi (YLRP) dan Yayasan Lakidende (YL), dalam hal pengelolaan Universitas Lakidende (Unilaki) masih dipersoalkan. Salah satunya datang dari sekretaris pembinan yayasan Lakidende dengan pernyataan kerasnya bahwa pengangkatan Rektor Unilaki Arifin Banasuru tersebut tanpa sepengetahuan Yayasan  Lakidende.

Iklan KPU Sultra
Sekretaris yayasan Lakidende DR Anwar Bey. FOTO : SARMAN
Sekretaris Yayasan Lakidende DR. Anwar Bey. FOTO : SARMAN

Sekretaris Pembina Yayasan Lakidende DR Anwar Bey mengungkapkan, tindak lanjut dari pertemun antara Pengurus Yayasan Lakidende bersama Yayasan Lakidende Razak Porosi dalam rangka menindak lanjuti, kesepakatan Islah (Damai) yang di gelar oleh Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan Dikti, pada Februari 2017 lalu di Jakarta. “Pengangkatan ReKtor Unilaki dalam hal ini Arifin Banasuru belum mendapat restu atau tanpa sepengetahuan yayasan,”Ujarnya kepada awak media ini saat ditemui di salah satu hotel di Kendari, Minggu (13/3).

Anwar Bey membenarkan, langkah yang di ambil keluarga pendiri Yayasan Lakidende (Alm Razak Porosi), guna membentuk Yayasan Lakidende Razak Porosi sebagai penerus Yayasan Lakidende yang di nilai pengurusnya tidak aktif dalam menaungi Universitas Lakidende.

“Selama ini dari rapat 1995 sampai 2010, pengurus Yayasan Lakidende itu tidak aktif, karena berbagai hal, mereka hanya nama saja, jadi itulah kenapa sampai keluarga Alm Razak porosi  memperbaharui atau merubah menjadi Yayasan Lakidende Razak Porosi, yang menjadi penyelenggara selama ini”Ungkapnya

Sekretsris dewan pembina yayasan Lakidende ini mengatakan, selama ini tidak pernah ada keputusan dari penanggung jawab yayasan Lakidende, untuk melakukan penunjukan rektor (Aripin Banasuru -Red), sebagai Rektor Universitas Lakidende, apa lagi menggelar perkuliahan di luar kampus induk yang di akui oleh negara.

“Kalau ada aktifitas perkuliahan Universitas Lakidende di luar kampus itu tidak ada konfirmasi dengan dewan pembina termasuk saya, itu hanya keputusan sebahagian pengurus yayasan Lakidende yang mengangkat rektor tanpa sepengetahuan dewan pembina yayasan,”Katanya.

Anwar bey yang juga pendiri lahirnya Universitas lakidende itu menyangkan sikap yang di ambil oleh sebahagian pengurus yang di nilai keliru.

“Kita inginkan adanya penyelesaian kasus yayasan, setelah itu kita mengambil langkah langkah apa yang harus kita lakukan, tetapi belum ada keputusan pemerintah, yayasan mana yang resmi sebenarnya, mereka sudah mengambil keputusan,” Akunya.

Anwar juga menjelaskan, pada pertemuan Kamis (2/3) yang di Mediasi oleh Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan Direktorat Pengendalian Kelembagaan Perguruan Tinggi, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (DIKTI)  bersama Yayasan Lakidende yang di Wakili oleh Ketua Dewan Pembina Mashur Masie Abunawas dan Anwar Bey selaku Sekretaris Pembina Yayasan Lakidende,   bersama Sitti Aminah Razak Porosi dan Asriani Porosi bertindak selaku perwakilan dari Yayasan Lakidende Razak Porosi, dan Di saksikan perwakilan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, telah menandatangani surat kesepakatan Islah, dan akan ditindak lanjuti pada pertemuan berikutnya di kendari oleh kedua belah pihak.

“Namun belakangan pihak yayasan Lakidende membantah hasil keputusan di atas dengan mengeluarkan surat penolakan islah yang di tanda tangani oleh para pengurus yayasan, yang mengatakan bahwa Masyur masie Abunawas Dan Anwar Bey, tidak mewakil atas Nama yayasan Lakidende namun atas nama pribadi mereka,”Tandasnya

SARMAN / HERMAN

Komentar