TEGAS.CO,. KOLAKA UTARA – Jenazah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Briptu Herlis, tiba di kampung halamannya di Desa Kondara Kecamatan Pakue, Kolaka Utara (Kolut) Kamis (4/3) sekira pukul 11:40 Wita.
Kedatangan jenazah putra dari pasangan suami istri (Pasutri), Ido Pombili dan Almarhumah Salmi ini diberi penghargaan satu tingkat kepangkatannya menjadi Brigadir dan uang santunan senilai Rp 75 juta dari Kapolri.
Helikopter milik Poda Sulteng yang mengangkut jenazah almarhum dari Sulteng, mendarat di lapangan sepak bola Desa Mikuasi, yang berjarak sekira 1 kilo meter dari rumah kediaman almarhum. Setelah diturunkan dari Helikopter jenazah alamarhum langsung diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulance. Keluarga yang menyaksikan jenazah menangis histeris.
Tampak hadir dalam penyambutan jenazah almarhum, Bupati Kolut, H Nur Rahman Umar, bersama para pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut, Kapolres Kolut, AKBP I Wayan Riko Setiawan, serta Danki I Batalion C Pelopor Satuan Brimob Polda Sultra, Iptu Zainal Abidin, selaku panitia penyambutan jenazah almarhum, sementara Wadansat Brimob Polda Sulteng, AKBP Denny Sujatmiko SIK yang mengawal pemulangan jenazah dari Poso, Sulteng.
Usai dilakukan shalat jenazah di rumah duka, pihak keluarga lalu menyerahkan jenazah almarhum secara simbolis ke pihak Kepolisian, untuk dilakukan upacara pemakaman secara militer. Dari pihak keluarga jenazah, almarhum diterima langsung Kapolres Kolut, AKBP I Wayan Riko Setiawan.
Usai dilakukan upacara penghormatan, sekira pukul 13:30 Wita, jenazah alamarhum lalu diantarkan ke tempat peristrahatan terakhir, di lokasi pemakaman keluarga, di Desa Kondara Kecamatan Pakue.
Salah seorang kerabat almarhum, Bripka Aksan, menuturkan, rencana awal sesuai permintaan Kapolda Sultra, jenazah almarhum akan di makamkan di kawasan pekuburan Taman Makam Pahlawan (TMP) Desa Totallang Kecamatan Lasusua.
Namun, lanjut Aksan, dengan berbagai pertimbangan pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan jenazah almarhum di lokasi pemakaman keluarga, khususnya pertimbangan jarak dan permintaan dari para kerabat agar almarhum dimakamkan di samping makam ibundanya.
“Ada surat yang diterima pihak keluarga dari pihak kepolisian, yang menyampaikan agar jenazah almarhum dimakamkan di TMP Desa Totallang, namun dengan berbagai pertimbangan pihak keluarga memutuskan, almarhum dimakamkan di TPU Desa Kondara saja, agar kedepan ketika ada keluarga yang ingin berziarah, jaraknya kuburannya tidak jauh lagi,” tutur Aksan.
Sementara itu, Bupati Kolut, H Nur Rahman Umar, dalam sambutannnya menegaskan, segenap warga Kolut patut turut merasa bangga atas pengabdian almarhum terhadap negara. Menurutnya, kepergian almarhum yang wafat pada Rabu (3/3) sekira pukul 14:00 Wita, tidak akan menjadikan bangsa ini patah semangat untuk membasmi para pemberontak, justru akan semakin memacu semangat untuk membasmi pemberontak demi menjaga kedaulatan NKRI.
“Atas segala jasa dan amal baktinya, semoga almarhum mendapatkan balasan yang setimpal disisi Allah SWT. Dan kepada para kerabat yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan untuk menerima dengan ikhlas kepergian almarhum,” tandas Bupati.
Wadansat Brimob Polda Sulteng, AKBP Denny Sujatmiko SIK yang ditemui usai pemakaman mengatakan, kontak senjata antara Satuan Tugas (Satgas) Nadago Raya gabungan TNI-Polri (tempat alharhum bertugas, red), dengan kelompok Mujahidin Indonesi Timur (MIT), terjadi di kawasan Pegunungan Kilometer 7 Dusun Gayatri Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulteng, sekitar pukul 16:00 Wita, iniden tersebut mengakibatkan satu anggota Brimob Polda Sulteng, Briptu Herlis meninggal dunia dengan luka tembak di dada kiri.I
(IS / YA)
Komentar