TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Di tengah maraknya wabah covid-19, pemerintah menganjurkan masyarakat agar tetap di rumah saja untuk mencegah penyebaran virus tersebut, banyak dari sebagian kalangan masyarakat yang memanfaatkanya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif dan menghasilkan.
Seperti yang dilakukan oleh Yuvita S Djuli salah satu masyarakat Konawe Kepulauan (Konkep) kecamatan Wawonii Barat (Wabar). Ia memanfaatkan anjuran pemerintah dengan mendirikan sebuah Warung Kopi (Warkop) yang awalnya di beri nama Wawonii Coffee, kemudian di ubah dengan Langara Coffe.
Sesuai pantauan media, Warkop Langara Coffee terlihat ramai oleh pengunjung yang ingin mencoba cita rasa varian minuman yang disajikan.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung Langara Coffee, Amal Rezki Fauzi. Dikatakannya, selain tempatnya yang nyaman, Ia juga merasa puas dengan cita rasa kopi yang disajikan. Menurutnya, perpaduan antara kopi dan gula benar-benar membuat rasanya nikmat.
“Diantara banyak warung kopi, saya lebih nyaman di sini (Langara Coffee). Tempat ini memang cocok untuk para penikmat dan pecinta kopi. Harganya juga murah, hanya dengan Rp 10 ribu, kita sudah bisa nikmati segelas kopi”, ungkapnya. Rabu (17/3/2021)
“Pelayanannya juga bagus. Ramah. Jadi betah kita nongkrong disini. Wajar saja kalau tempat ini tiap hari ramai dikunjungi”, katanya.
Ditempat yang sama, Owner Langara Coffee, Yuvita menceritakan awal mula dirinya mendirikan usaha Langara Coffee tersebut.
“Awalnya warkop ini saya buat hanya untuk mengisi kekosongan saja dari rutinitas saya. Apalagi di tengah pandemi, pemerintah menganjurkan untuk tetap di rumah saja”, ucapnya.
Ibu tiga anak yang juga berprofesi sebagai dosen mesin di salah satu universitas di Makassar ini mengaku dirinya juga merupakan satu dari sekian banyak penikmat kopi.
“Karena memang saya juga penikmat kopi, akhirnya saya punya inisiatif untuk berjualan kopi dan Alhamdulillah kopi hasil racikan saya hari demi hari banyak diminati dan banyak di kunjungi penikmat kopi”, jelasnya.
Yuvita juga menuturkan, bahwa dalam sehari warkopnya mampu mengahasilkan hingga Rp 300 ribu.
“Yang utama buat saya sebenarnya, bisa membuka lapangan kerja buat anak-anak muda. Walaupun gajinya tidak seberapa. Selain itu kami juga, berlakukan protokol kesehatan di sini, karena kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi”, tutupnya.
Reporter : Arkam Asrulgazali
Editor : YA
Komentar