Kunjungi Asrama Dayung, Begini Tanggapan Kemenpora

Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga, Kemenpora RI, Raden Isnanta saat berkunjung ke Asrama Dayung Sultra

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang didampingi oleh Plt Dispora Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan kunjungan dibeberapa tempat di Sulawesi Tenggara (sultra), salah satunya Asrama Dayung yang terletak di tengah jantung Kota Kendari, Selasa(23/3/2021).

Di moment tersebut, Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga, Kemenpora RI, Raden Isnanta, menuturkan bahwa saat ini cabang olahraga (Cabor) dayung ditetapkan sebagai salah satu Cabor unggulan dari 14 Cabor Nasional.

Iklan KPU Sultra

“Memotret bagaimana potensi dan kondisi di Sultra, kami sudah lakukan diskusi bersama senior dan alumni Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dayung, yang juga merupakan atlet dan bahkan pelatih nasional”, terang Raden dihadapan awak media.

“Kita sudah memotret potensi di sini, meskipun di nasional belum yang terbaik masih dibawah Jawa Barat tapi setidaknya telah menyuplai pemain nasional,” ujarnya.

Kedepan, lanjutnya, bukan saja nasional tetapi menuju Olympic, oleh sebab itu, harus terus mengkader usia muda dengan fasilitas yang representatif, dengan aspek sarana, SDM, serta spot gizi yang bagus.

“Kita akan memperkuat desain-desainnya dari desain standar, menjadi lebih kuat, yang tadinya minimal menjadi di atas minimal,” jelasnya.

Terkait prasarana di Sultra, sambungnya, potensinya masih kurang layak, tetapi kalau dilihat di seluruh Indonesia hampir semua juga tidak layak.

“Olehnya itu, pemerintah membuat planning terlebih dahulu yaitu Grand designnya dan kalau disetujui pimpinan, tahap berikutnya jelas dana untuk Grand Desagn itu”, sambung Raden.

“Saat ini Grand Design belum ada, jadi jangan ujuk-ujuk kita nengok lansung bangun, sistem perencanaan dimulai dari perencanaan induk dulu, kemudian pemetaannya dilakukan, seperti saat ini saya lakukan pemetaan apa yang potensial dari diskusi tadi,” lanjutnya.

Ia menargetkan di 2022 akan membenahi 14 cabor, namun keinginan dan target belum tentu sama.

“Mengapa begitu, keinginan kami itu di 2022, tapi yang menentukan keuangan dari Bappenas dan Kemenkeu. Yang menentukan nasib sekolahnya, Kemendikbud, yang menyiapkan fisik itu PUPR bukan Menpora, yang menyiapkan atlet, latihan, tanding, uji coba, alat latihan itu baru Kemenpora. Jadi ini kerja keroyokan, jadi tidak bisa dijawab oleh satu orang”, pungkas Raden

ISMITH/YA

Komentar