Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Kerang Kalandue Makanan Khas Yang Terlupakan Oleh Zaman

4931
×

Kerang Kalandue Makanan Khas Yang Terlupakan Oleh Zaman

Sebarkan artikel ini

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Kerang Kalandue atau dalam bahasa latinnya Bivalvia, merupakan kerang berdaging lunak yang di lindungi dengan dua cangkang keras. Inilah salah satu makanan khas masyarakat Kota Kendari, namun sangat disayangkan sudah jarang orang yang mengonsumsinya.

Padahal kandungan protein hewani dari Kerang Kalandue ini memiliki nutrisi yang tinggi, dan memiliki asam lemak omega 3 yang baik bagi kesehatan jantung. Namun sangat disayangkan sudah banyak masyarakat Kota Kendari yang bertanya-tanya saat kita menyebut Kalandue.

Padahal kerang ini tidak jauh berbeda dengan Pokea salah satu hewan yang habitatnya di air tawar yang penuh dengan pasir seperti yang ada di sungai Pohara. Namun kerang Kalandue ini ukurannya cukup besar dari Pokea.

Kerang Kalandue ini bisa kita temukan hampir di sepanjang pesisir teluk kendari, sebab disitulah lokasi yang paling pas untuk habitat hidupnya, karena kerang kalandue paling senang hidup di tempat yang memiliki cuaca ekstrem, di hutan bakau atau di tambak yang sudah tidak produktif lagi.

Warag Kota kendari antusias mencari kerang kalandue di acara vestival kalandue yang di gelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari. FOTO : FA
Warga Kota Kendari antusias mencari kerang kalandue di teluk Kendari dalam acara vestival kalandue yang di gelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari.
FOTO : FA

Cara mendapatkannya pun  cukup mudah, hanya dengan bermodalkan pisau atau parang karena kerang kalandue hanya bisa kita temukan dengan cara menggali lumpur. Namun setelah kita mendapatkan kerang ini kita tidak bisa langsung mengkonsumsinya.

Karena hidupnya di lumpur sebelum kita mengkonsumsi makanan yang bercangkang keras ini, kita harus terlebih dahulu merendamnya menggunakan air laut bersih dan didiamkan selama kurang lebih satu malam atau bisa sampai berhari-hari yang penting dalam keadaan kalandue tetap hidup.

Sebab disitulah ia akan mengeluarkan seluruh kotoran atau lumpur yang berada dalam cangkangnya sendiri, dan setelah itu barulah kerang ini dapat di konsumsi.

Kurangnya minat dan pengetahuan tentang kerang kalandue, itulah yang mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari. Menggelar Festival  Kalandue yang baru pertama kali dilaksanakan di Kendari bahkan Indoensia.

Menutur Agus Syafrullah, Kadis DKP Kota Kendari, saat ini habitat Kerang Kalandue sudah mulai hilang tergerus berbagai pembangunan yang dilakukan diteluk kendari. Ditambah lagi masih maraknya masyarakat menebangan mangrove sehingga habitat tempat ia tumbuh mulai hilang.

“Kita ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mencintai lingkungan pesisir, serta melestarikan hutan mangrove, sebab disinilah habitat utamanya Kerang Kalandue,”pungkasnya.

Selain memberikan kesadaran pentingnya pelestarian hutan mangrove beserta keberagaman hayati yang tumbuh di dalamnya, laut pesisir yang kota kendari yang banyak di tumbuhi hutan bakau juga sangat banyak memiliki manfaat, seperti mengurangi abrasi pengerusan bibir pantai.

Dan diharapkan dengan adanya Festival ini memeberikan pengenalan kepada masyarakat, bahsaanya kerang Kalandue merupakan ikon kebanggan makanan khas masyarakat Kota Kendari.

“Kita perkenalkan kepada masyarakat bahwasanya Kalandue ini menjadi ikon makanan khas kota kendari, karena nenek moyang kita dulu mereka itu mengkonsumsi ini untuk makanan sehari-hari,”jelasnya.

Sementar itu bagi masyarakat yang ingin mencari kerang Kalandue, sebaiknya memperhatikan keselamatan, karena habitat tempat hidupnya kerang kalandue ini dilokasi hutan bakau atau di lumpur, jadi sebaiknya saat mencarinya harus menggunakan sepatu air atau alas kaki yang tahan terhadap goresan karena banyaknya tiram yang tumbuh disekitar hutan bakau. Yang bisa membuat luka baik kaki ataupun tangan.

Dan untuk mempertahakan dan semakin memperkenalkan kepada dunia bahsanya Kalandue masih banyak di temukan di Teluk Kendari, serta menjadikan daya tarik wisatawan. Festival Kalandue akan digelar setiap tahunnya.

“Kita akan pertakankan dan digelar setiap tahun, kita akan jadikan icon tahunan Kota Kendari,”tutu Agus Syafrullah.

FA / HERMAN

Terima kasih