Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tempat berlabuh KRI Teluk Cendrawasih 533.
Komandan KRI Teluk Cendrawasih 533, Mayor Laut (P) Nurfarid Syariffudin SH mengatakan, kapal ini sebelumnya berlayar dari Samlaki, Sabtu (23/11/2019).
Kapal ini baru saja usai melaksanakan patroli di wilayah perbatasan Sektor III Samudra Pasifik dan singgah di Posal Baubau untuk mengisi bahan bakar.
“Selama melaksanakan patrol, untuk Illegal fishing dan human trafficking sangat kurang, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” beber Nurfarid..
Disebutkan, yang lebih banyak ditemukan yaitu pelanggaran dokumen dan izin kapal.
Nurfarid menambahkan, tidak ditemukan kapal Luar negeri yang masuk di wilayah perbatasan. Namun, pihaknya terus melakukan patroli dan mengecek setiap wilayah yang ada di Indonesia.
Danposal Baubau Letda Laut (T) Pungky Pradita menuturkan, Kota Baubau dipilih sebagai tempat berlabuh karena merupakan Pertamina terbesar ke-3 se-Indonesia Timur. Sehingga kuota yang dibutuhkan Kapal KRI Teluk Cenderawasih dapat terpenuhi.
“Selain itu, kami memberikan informasi sebagai intel AL yang akan membantu meningkatkan potensi Maritim di Kota Baubau,” tuntasnya.
KRI Teluk Cendrawasih merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Papua dengan jumlah awak kapal sebanyak 71 orang terdiri dari 9 orang perwira kapal dan 62 personel.
KRI Teluk Cendrawasih diperlengkapi radar MR-302/strut curve air/surface search kapal ini telah berlayar selama 30 tahun.