Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Pilkada SerentakWakatobi

Politisi Golkar Wakatobi Diintimidasi. Diduga Oknum Pendukung Paslon

1600
×

Politisi Golkar Wakatobi Diintimidasi. Diduga Oknum Pendukung Paslon

Sebarkan artikel ini
Haeruddin Buton Anggota DPRD Wakatobi yang terintimidasi yang diduga dilakukan oknum pendukung pasangan calon Kepala daerah di Kabupaten Wakatobi

TEGAS.CO., WAKATOBI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi dapil Binongko dari Partai Golkar, Haeruddin Buton mengaku diintimidasi oleh sejumlah oknum masyarakat yang diduga merupakan pendukung salah satu pasangan calon yang tengah ikut berkompetensi pilkada di Wakatobi.

Haeruddin Buton yang merupakan pendukung pasangan H Arhawi-Hardin La Omo (HALO) ini berkisah, malam pada senin 5 Oktober 2020, sekitar pukul 22.00 WITA, dirinya didatangi oleh sekelompok orang. Saat itu, dirinya sedang berisitirahat. Terdengar suara teriakan dari luar rumah. Ia pun bergegas keluar menghampiri suara tersebut.

“Sekitar 30 hingga 40 orang yang datang malam itu. Mereka mengelilingi saya dengan melakukan agitasi dan menendang-nendang bagian kaki saya,” katanya, Selasa (6/10/2020).

“Mereka bilang kamu anggota DPRD ? Ayo berkelahi, kemudian sambil bilang, kamu ini bikin kacau di Binongko. Saya juga tanya ini ada apa tapi mereka tidak jawab,” sambungnya.

Kata Haeruddin Buton, malam itu dirinya diajak untuk aduh jotos, hanya saja dirinya tidak ingin mencari masalah. Sehingga kelompok masyarakat itu mengajak dirinya untuk bertemu di Kantor Kecamatan Togo Binongko.

“Mereka bilang besok kita ketemu di kecamatan, saya bilang boleh tapi ini harus ada pihak berwajib. Dia oke kan, besoknya kami ke kecamatan juga tidak ada orang, tidak ada riak, kemudian kami ke Polsek Binongko untuk melaporkan hal ini,” tandasnya.

Terkait hal tersebut, ia telah melaporakan kejadian tersebut ke Polsek Binongko.

“Tentu saya tidak akan lawan warga saya, namun saya secara pribadi memaknai ini sebagai intimidasi dan itu mengganggu jalannya proses demokrasi. Idealnya demokrasi ini adalah pertarungan gagasan bukan adu fisik dan intimidasi semua orang punya hak untuk berdemokrasi dan tidak dilakukan,” tukasnya.

Kapolres Wakatobi, AKBP Suharman Sanusi saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan tersebut yang masuk ke Polsek Binongko.

“Iya betul laporannya sudah masuk di Polsek Binongko. Sementara masih diselidiki. Nanti dijelaskan lebih lanjut oleh Kasatreskrim Polres Wakatobi,” terangnya.

Kasatreskrim Polres Wakatobi, Iptu Juliman mengaku saat ini masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi.

“Yang diduga pelaku satu orang berinisial HP dari Kelurahan Popalia Kecamatan Togo Binongko. Saat ini akan dipertemukan siapa tahu bisa diselesiakan di luar dari jalur pengadilan. Kasusnya masih dalam proses penyelidikan. Intinya kita mengedepankan restoratif justice apalagi perkara-perkara ringan,” terangnya.

Reporter : RUSDIN

Editor : YA