Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Konawe Kepulauan

Akibat Cangkok Pipa, Masyarakat Langara Raya Kekurangan Air

687
×

Akibat Cangkok Pipa, Masyarakat Langara Raya Kekurangan Air

Sebarkan artikel ini
Ikhsan Rahaka kepala RT 01 RW 01 saat menunjukan pipa yang tercangkok

TEGAS.CO,. KONKEP – Berdasarkan UUD nomor 17 tahun 2019, Sumber daya air perlu dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi secara selaras untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi guna memenuhi kebutuhan rakyat atas air.

Memasuki awal 2021, sejumlah masyarakat di kelurahan Langara Laut, kecamatan Wawonii Barat mengeluhkan persoalan air bersih. Keluhan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, salah satu pipa dari bak penampung air bersih yang berasal dari desa Mata Baho mengalami kemacetan.

Iksan Rahaka, selaku Keyua Rukun Tetangga (RT) 01 kelurahan Langara Laut, menjelaskan bahwa krisis air bersih yang melanda sejumlah masyarakat kelurahan Langara Bajo di sebabkan adanya bentangan pipa baru dan cengkokan.  Cengkokan pipa tersebut mematikan pipa lama serta mengurangi debit air.

“Dari jumlah 68 KK hampir semua warga mengeluh sama saya, terkait air bersih itu, adanya jaringan pipa baru serta cengkokan  dari pipa lama ke pipa baru dan tekhnik pencengkokanya dengan cara dilubang. Tentu itu mengurangi debit air apalagi sebelum di cengkok, debit air sudah minim, yah wajar saja kalau saat ini kami tidak lagi merasakan air bersih tersebut, padahal sebelum ada jaringan pipa  baru kebutuhan air bersih tidak ada kendala dan mengalir walaupun debit airnya kurang”, keluhnya, Selasa (9/2/2021).

Di tempat yang berbeda, Hasim (50) salah seorang masyarakat kelurahan Langara Bajo, juga mengeluhkan terkait air bersih tersebut yang sudah 1 bulan tidak mengaliri rumah-rumah masyarakat pasca adanya bentangan pipa baru tersebut.

“Bagaimana masyarakat tidak mau resah, selama ada bentangan pipa baru ini, semua warga, bahkan Tanjung Batu mengeluh masalah air bersih tersebut,” katanya.

“Karena tadinya air itu sampai ke dapur mereka, nah sekarang, jangankan sampai kedapur, depan rumah saja tidak sampai. Sejauh ini kami sudah coba berkoordinasi dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Konkep, namun belum mendapat titik terang dari keluhan kami”, herannya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, katanya, beberapa warga harus membeli air tower dan tidak jarang mereka berusaha menarik dengan menggunakan mesin.

“Yang bisa beli air tower, mereka beli, yang tidak kemungkinan ada tetangga yang punya bak penampungan air, mereka minta disitu,” katanya.

Ia juga berharap agar persoalan air bersih ini segera diselesaikan, baik dari pihak Pemerintah, PDAM maupun pihak Kontraktor.

Saat dikonfirmasi, Petugas Lapangan Penyedia Air Bersih di Konkep, Yasir membenarkan hal tersebut, bahwa air bersih wilayah lingkungan 1 kelurahan Langara Laut sempat tersendat karena terjadi penyumbatan. Akan tetapi, sumber airnya saat ini telah dipindah dari PDAM lama karena debit air yang kecil.

“Saat ini sumber airnya dikonekkan di pipa baru yang sumber airnya dari bak Mata Baho, karena debit air PDAM itu minim. Pipa baru ini menyambung di atas untuk mengarah ke desa Langkowala,” jelas Yasir

Akibat dari kurangnya volume debit air, pihaknya mengatur waktu aliran air secara bergiliran dengan harapan penyaluran air bersih tersebut bisa merata kepada semua masyarakat di desa yang ada di Langara Raya itu.

“Sekarang karena debit air yang kurang makanya kita roling, malam untuk bagian bawah, siang di bagian atas. Jadwalnya jam 5 sore sampai jam 8 pagi di bagian kelurahan sampai Tanjung Batu,” ucapnya

“Pipa yang dihubungkan ke dalam itu pembiayaannya ditanggung oleh warga itu sendiri”, tutup dia.

 

Reporter : Arkam Asrulgazali

Editor : YA

Terima kasih