tegas.co., JAKARTA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tidak menolak rencana isu demo besar-besaran pada 2 Desember 2016 mendatang. Namun, mantan Presiden PKS ini meminta para pengunjuk rasa memperhatikan aturan yang ada serta imbauan yang disampaikan TNI-Polri. Namun, ada batasan yang harus dipatuhi para pendemo. Dia menegaskan, demonstrasi harus dilaksanakan dengan damai dan tidak menyampaikan kalimat provokatif.
“Adanya prinsip TNI dan Polri harus ditegakkan, diperhatikan. Jangan ada biarkan provokasi. Panglima sudah tegas menyampaikan jangan tembak, Kapolri Tito juga bilang jangan tembak, tapi kok ada yang menembak mobil komando? Ini juga tidak boleh terjadi (lagi) di demo 2 Desember,” kata Hidayat Nur Wahid di Masjid Panglima Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, (24/11/16).
Dia juga mengimbau para demonstran agar tidak terprovokasi ajakan membawa senjata tajam, tidak mudah diadu domba, dan jangan saling mencederai. Apalagi sampai merencanakan membawa senjata tajam seperti bambu runcing. Menurutnya, hal tersebut merupakan pelanggaran.
“Penting betul apa yang harus diperhatikan, ditegaskan panitia demo ini tidak untuk anarkis, karenanya tidak boleh ada yang bawa bambu runcing. Panitia harus menyuarakan tidak boleh (bawa bambu runcing), yang ada bawa bambu runcing ditangkap, serahkan ke petugas. Siapapun yang bawa senjata tajam, termasuk bambu runcing, karena justru itu semakin meruncing masalah dan tidak memberikan solusi,” ujarnya.
RUL/MAS’UD