Ini Dia Wisata Kebun Strawbery di Bromo

Ini Dia Wisata Kebun Strawbery di Bromo FOTO : SUGENG
Ini Dia Wisata Kebun Strawbery di Bromo FOTO : SUGENG

Tegas.co., PROBOLINGGO JATIM – Kawasan wisata Bromo tidak hanya memiliki pemandangan yang indah dan menarik wisatawan baik manca negara maupun domestik,  tetapi ada potensi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar lereng Bromo.

Di Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sebuah agro strawbery yang di kelola seorang warga bernama, Kermat sejak pasca erupsi gunung bromo tahun 2011 silam sampai saat ini sudah memiliki kurang lebih 30 ribu polybag strawbery unggulan.

Iklan Pemkot Baubau

Strawbery unggulan yang di tanam Kermat, kwalitasnya memang lebih baik karena rasa yang manis dan segar serta besar buahnya, pengunjung bisa memetik buah strawbery sepuasnya. Strawbery dihargai Rp70.000,- / Kg.

Pendapatan perbulan rata-rata 20 sampai Rp30, hal ini disampaikan Kermat yang kami temui di kebun strawbery. Kermat juga mengatakan bahwa keinginan keinginannya tidak hanya dipetik dan dimakan begitu saja, namun nantinya bisa memproduksi makanan olahan berbahan dasar Strawbery, seperti selai, syrup dan lainnya.

Pelatihan demi pelatihan sudah sering diikuti oleh Kermat sampai akhirnya dia sukses mengembangkan Agro Strawbery, namun di balik kesuksesan Kermat tentunya tidak se mulus yang di bayangkan, namun karena ketekunan serta kesabarannya, Kermat bisa menikmati hasil kerja kerasnya dalam budi daya strawbery. Kebanyakan pengunjung yang memetik strawbery dikebunnya adalah wisatawan dari Malaysia dan Singapura.

Kendala yang di hadapi Kermat sebagai petani strawbery adalah saat musim hujan seperti sekarang yang mana curah hujan yang tidak menentu, yang berdampak pada busuknya buah strawbery.

Untuk mengembangkan agro wisata strawbery, Kermat berharap peran serta warga sekitar, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perkebunan serta Dinas Pariwisata, agar potensi agro wisata di kawasan Bromo bisa berkembang lebih baik dan maksimal sehingga perekonomian masyarakat bisa lebih meningkat dan lebih baik.

AHMAD SUGENG LAKSONO/MAS’UD