tegas.co., JAKARTA – Guna mengantisipasi gangguan keamanan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2017, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan Operasi dengan sandi Lilin 2016, yang berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 23 Desember-1 Januari. Tahun ini, jumlah Polri yang diturunkan 85 ribu personel dan TNI 15 ribu. Sedangkan, tahun lalu sebanyak 80.203 personel Polri dan 7.351 personel TNI.
Jenderal Tito Karnavian selaku Kapolri mengakui penambahan personel itu. Namun, dia menyatakan, penambahan itu bukan karena penangkapan teroris baru-baru ini. Beberapa sasaran pengamanan diantaranya adalah terorisme, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, karena ada arus mudik dan arus balik yang diperkirakan nantinya.
“Jumlahnya meningkat sedikit karena jumlah penduduk kan bertambah. Pengamanan nanti kami akan libatkan masyarakat. Seperti banser, pemuda gereja. Itu sudah dilakukan beberapa langkah koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, termasuk juga dengan kelompok-kelompok masyarakat,” kata Tito Karnavian selaku Kapolri kepada wartawan, Jakarta, Jumat, (23/12/16).
Tito pun menambahkan bahwa, fokus pengamanan terutama di dua kota.Yaitu Bali dan Jakarta. Menurutnya, dua daerah itu memang selalu menjadi target tradisional teroris selama ini.Tak hanya itu, polisi juga akan mengamankan arus mudik liburan terutama di Brexit. Selain Jakarta dan Bali, tegasnya, wilayah Jawa Tengah juga diwaspadai untuk saat ini. Namun Tito berharap kepada masyarakat untuk meyakini bahwa situasi, insya Allah, akan tenang.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, untuk jalur Cipali ini, kalau seandainya Brexit penuh, jangan dipaksain. Nanti diarahkan ke jalur pantura lama atau ke jalur selatan lewat ke Cikopo. Insya Allah tidak ada apa-apa. Mari kita bekerja bersama-sama sehingga perayaan Natal bagi saudara-saudara kita umat Kristiani dan Tahun Baru ini dapat dilaksanakan berjalan dengan lancar. Silakan menikmati Tahun Baru dan Natal, sementara kami akan terus bekerja keras,” ujarnya.
RUL/MAS’UD