tegas.co, KENDARII, SULTRA –Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar Workshof disalah satu Hotel di Kota Kendari Sulawesi Tenggara . Workshof tersebut dalam rangkaian Musyawarah pemilihan Ketua IJTI yang baru di Sultra. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana, Minggu (08/01/2017).
Dalam kesempatan itu Yadi Hendriana menghimbau kepada seluruh elemen agar tidak mudah untuk percaya terhadap media abal-abal.
“Jangan langsung percaya ketika ada yang datang dan mengaku dari media, nanti ujung-ujungnya minta macam-macam sehingga profesi jurnalis yang rusak,”Katanya saat membuka Workshop di Kota Kendari,.
Selain media abal-abal, Yadi juga menegaskan agar lebih jeli dalam melihat isu bagi seorang jurnalis, jangan sampai hanya melihat berita di medis sosial langsung percaya dan dijadikan acuan.
Ia menyadari bahwa akhir-akhir ini medsos sering dimanfaatkan oknum tertentu untuk menebar berita lewat status, namun sebagai seorang jurnalis harus lebih pandai dalam menyikapi hal-hal seperti itu.
“Jurnalis itu merupakan jembatan dalam membuat berita yang akan disampaikan kepada publik, sehingga jika ada pemberitaan di medsos maka harus diklarifikasi ulang kebenarannya jangan juga langsung ikut-ikutan membenarkan berita medsos yang belum jelas kepastiannya,” Tegasnya.
Dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi IJTI Sultra itu dihadiri pula oleh Dewan Pers, Imam Wahyudi dan puluhan jurnalis di Kota Kendari, baik itu media cetak, online dan media elektronik.
FIY / MAN