Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita Utama

KPK Panggil Anak Bupati Klaten

766
×

KPK Panggil Anak Bupati Klaten

Sebarkan artikel ini

tegas.co, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mendalami peran anak Bupati Klaten Sri Hartini, dalam kasus dugaan suap terkait promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. KPK memastikan akan mengusut dugaan keterlibatan Andri Purnomo, anak Bupati Klaten Sri Hartini, dalam dugaan suap mutasi dan promosi jabatan di pemerintah daerah setempat. KPK akan segera memanggil anak bupati untuk menjalani pemeriksaan. Hanya saja KPK masih merahasiakan kapan pemanggilan akan dilakukan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah

Ini dilakukan menyusul temuan uang sebanyak Rp3 miliar di dalam lemari anak Sri, Andi Nugroho, ketika menggeledah Rumah Dinas Bupati Klaten. Andi juga merupakan anggota DPRD Klaten. “Dipanggil pada waktunya. Tidak mungkin dipanggil tanpa bekal-bekal yang ad. Temuan ini tentu akan kami dalami, karena memang kami menemukannya di lokasi yang diduga itu adalah ruangan atau kamar dari anak Bupati. Kami akan lihat lebih jauh dari informasi-informasi yang ada, sejauh mana dugaan keterlibatannya,” kata Febri Diansyah selaku Juru Bicara KPK, Jakarta, Rabu, (11/1/17).

Tak hanya dari kamar Andi, dalam penggeledahan pada 2-3 Januari 2017 itu, penyidik juga menyita uang Rp200 juta dari lemari di kamar Sri Hartini. Febri pun menuturkan bahwa, selama ini memang yang banyak dipanggil KPK adalah saksi yang diduga ikut memberi hadiah kepada penyelenggara negara. Namun demikian, Febri memastikan, KPK juga akan mendalami dugaan pihak yang menjadi perantara atau yang mengumpulkan pemberian untuk penyelenggara negara. Saksi yang dibutuhkan keterangannya tentu akan dipanggil, terlebih KPK sudah mengantongi indikasi awal keterkaitan pihak yang diperiksa dengan kasus yang disidik.

“Dari kamar anak bupati kan Rp3 miliar. Nah, dari lemari Bupati sekitar Rp200 juta, itu sedang kami dalami peran anaknya. Kami akan memeriksa intensif, Jadi tim masih bekerja banyak. Yang dipanggil cukup banyak dalam rangkaian pemeriksaan dan sebagian besar yang diduga memberi sudah dimintai keterangan,” ujarnya.

RUL / MAN

error: Jangan copy kerjamu bos