Sultra Tak Capai Target PAD Dari Pembangunan Smelter

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Kehadian Perusahaan Pertambangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2016  belum mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan smelter. Padahal ore yang dimiliki Sultra cukup banyak. Hal tersebut disampaikan Direktur Wilayah III, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Wisnu Wijaya di sela-sela Rafat Focus Grouf Diskusi TKA di salah satu Hotel di Kendari, Selasa (11/1).

Direktur Wilayah III, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya. FOTO : FIY

Terkait belum mencapai target PAD dari sector pembanguan smelter di perusahan pertambangan yang ada di Sultra itu disebabkan oleh beberapa hal diantaranya terkait Izin prinsip. “ Jika kami lihat yang menyebabkan tidak tercapainya PAD dari adanya smelter di Sultra yakni terkait izin prinsip yang kami berikan, dimana izin prinsip PMA yang berikan realisasinya tidak sebesar yang ada di lapangan, contoh PT.VDNI yang merupakan smelter terbesar di Sultra juga mengalami beberapa kendala,” Ujarnya.

Dikatakannya, pada tahun 2016 target PAD dari adanya smelter yang diberikan untuk Sultra yakni sebesar 8 Triliun, namun hingga sembilan bulan pertama terhitung Desember 2016 realisasinya baru 3,11 Triliun sangat jauh berbeda dengan yang ada di Sulawesi Tengah, dimana target yang diberikan 14 Triliun namun sembilan bulan pertama mampu mencapai realisasi hingga 17 Triliun.

Untuk tahun 2017, target yang diberikan untuk Sultra yakni sebesar 10 Triliun dan diharapkan angka tersebut bisa terealisasi, asalkan Pemerintah daerah bisa bekerja sama dan membantu investor yang akan melakukan investasi di daerah masing-masing.

“Sebenarnya disini menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk mampu meyakinkan pengawalan realisasi investasi agar bisa sukses, sehingga kedepannya dengan target yang diberikan kepada Sultra sebesar 10 Triliun bisa terealisasi,” harapnya.

FIY / MAN