Nur Alam Harapkan Pengusaha Gepensi Jaga Profesionalitas

tegas. co.KENDARI, SULTRA  –  Nur Alam,Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), mengharapkan kalangan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) menjaga profesionalitas.

Gubernur Sultra H Nur Alam SE di dampingi Ketua DPRD Sultra H Abdurahman Shale menghadiri Musda Gapensi Sultra ke VII. FOTO : BAIM J

Dalam sambutanya di Musyawarah Daerah (Musda) VII Gapensi, Nur Alam menitipkan pesannya itu di depan hadirin yang berjumlah ratusan pengurus dari tingkat DPC dan DPD. “Kita bicara masalah profesionalisme, maka seorang pengusaha itu harus profesional jangan hanya karena dia berteman dengan kepala daerah sudah tidak profesional,” katanya, Senin (16/1/17).
Menurutnya, Gapensi harus menjadi contoh bagi organisasi lain, dimana dirinya sebagai kader Gapensi sudah membuktikan bahwa ia mampu menjadi seorang gubernur.

Iklan KPU Kota Kendari debat cawali 2024

“Jangan remehkan Gapensi, saya sudah membuktikan bahwa saya satu-satunya pengurus DPC yang bisa menjadi gubernur pertama di Indonesia,” ujarnya.

Nur Alam yang mantan pengurus Gapensi juga ini mengatakan, dalam menciptakan pekerja yang berkualitas profesionalisme kerja harus dijunjung tinggi. Mana mungkin ada pekerjaan yang berkualitas kalau pekerjanya tidak profesional dalam bekerja’.

Dirinya juga menyinggung sejumlah kontraktor yang suka “dekat-dekat” dengan kepala daerah. Menurutnya, hal-hal seperti itu tidak perlu dilakukan karena akan menurunkan nilai profesionalisme kerja.

“Banyak itu para kontraktor yang mendekati kepala daerah agar diloloskan proses tendernya, akhirnya kualitas kerja itu tidak ada. Misalkan yang suka tender proyek jalan, belum lama dikerja sudah terkupas bahkan terbuka,” bebernya.

Ia juga mengatakan bahwa ia sama sekali tidak ada niat untuk tidak mengkader para pengusaha muda yang ada saat ini, namun ia melihat tidak ada jiwa prosesionalisme, sehingga ia tidak bisa membesarkan pengusaha yang ada.

“Saya memang tidak mau karena saya melihat di jiwa pengusaha muda kita ini tidak memiliki daya saing untuk menghadapi era globalisasi. Jadi jangan mengeluh karena jawabannya itu kembali kepada diri masing-masing apakah sudah profesional atau tidak,” katanya.

FIY / EDI SAFRAN / NAYEF