tegas.co., KOLAKA UTARA, SULTRA – Tim Nurrahman Umar dan H.Abbas.SE (An-Nur) pasangan calon (Paslon) Pilkada Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, 2017, keberatan pasokan logistik bagi tim kecamatan miliknya disita oleh Tim Paslon Boby Alimuddin Page (BAP).
Awal, di dampingi oleh Ahmad Djais di Kediaman Nurrahman, di Lasusua Kabupaten Kolaka Utara, menyatakan, tindakan Tim BAP itu sangat berlebihan. Karena bertindak layaknya preman yang seolah tak mengerti kewenangan Panwas ataupun kepolisian.
Dengan gagahnya Hamsah, Ketua Tim BAP memposting di media sosial terhadap hasil “jarahannya” itu.
“ Ketua Tim BAP Hamsah mantan Anggota DPRD Kolut dua Priode bersama Ketua BPD Desa Lahabaru Kecamatan Watunohu, Daeng sira, yang mengangkat Bungkusan Gula dan Uang seperti Polisi yang memamerkan barang Bukti,” ujar Awal heran.
Ahmad Djais,menambahkan, Tim BAP tidak bisa menangkap ataupun melakukan pengeroyokan. Langkah yang tepat adalah melaporkan ke Panwas bukan dengan membuka paksa mobil Avansa DT 1449 FB, itu Minggu (15/1/17) sekitar pukul 15.30 wita.
“Gula yang terbungkus 29 kantong untuk Posko di empat Desa di kecamatan Ngapa dan uang sebanyak Rp. 400 ribu bukan Rp. 1,2 juta seperti yang diberitakan ,” ungkapnya’
Tim Kecamatan ANNUR usai membagikan bantuan ke posko di Desa ain, berlanjut ke Desa Beringin dan tiga desa lainnya. Saat Tim An Nur kehabisan Dana mereka menarik di ATM Rp. 400 ribu.
Tim Annur keemudian didatangi sekelompok orang tidak dikenal dan menggiring mereka ke Posko BAP. Mereka diperlakukan secara berandalan, disiram bensin. Bahkan hendak ditebas parang namun dicegah anggota DPRD Kolut dari Partai Golkar
“Seharusnya Ketua Tim BAP Hamsah bisa menjelaskan apakah dengan sejumlah barang ini masuk cost Politik atau Money politik. Sementara kan sudah ada kesepakatan semua calon,”jarnya.
Di lain pihak, Daeng Passara dari Tim BAP menuturkan, pada awalnya pihaknya curiga mobil berstiker salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang parkir di depan ATM di Desa Beringin Kecamatan Ngapa.
“Saat diperiksa dalam mobil tersebut ditemukan 29 bungkus gula pasir serta uang tunai Rp.1.200.000,” kata Daeng Passara saat mengelar konferensi pers di Posko pemenangan, Pukul 20.00 Wita Minggu(15/1/17).
Menurut Passara, saat mobil tersebut diamankan sekitar pukul 15.30 Wita, seorang supir dan penumpang enam orang langsung melarikan diri. Dari enam orang tersebut diduga dua diantaranya merupakan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) serta mobil tersebut milik salah satu Kepala Sekolah Dasar (SD).
“Saat diamankan supir mobil sempat ditanyai sebelum melarikan diri. Supir mengaku kalau gula dan uang tersebut akan dibagikan pada pemilih,” ujarnya.
IS / NAYEF