Usut Penembakan di Kolut  

tegas.co., KOLAKA UTARA SULTRA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nur Iksan Umar menegaskan, kasus penembakan Posko Annur, Desa Kasumeeto, Kecamatan Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tengara (Sultra). Rabu 16 Februari 2017, sekitar pukul 01.00 Wita lalu, harus diusut tuntas dan menangkap serta memenjarakan pelaku penembakan.

Anggota DPRD Sultra, Nur Iksan FOTO : IS

“Kami minta polisi serius dan mengusut tuntas kasus penembakan itu. Deklarasi Pemilu Damai pasangan tiga calon telah dinodai,” Nur Iksan Umar SH.MH. Kamis (17/01).

Iklan KPU Sultra

Nur Iksan bercerita, kronologis kejadian yang membrondong tembakan ke posko Annur salah satu pasangan Bupati dan Wakil Bupati Utara lima pria bersenjata menyerang dan melakukan penembakan. Dengan kejadian ini masyarakat Kolaka Utara mulai tidak merasa aman.

“Kasusnya sudah dilaporkan ke Penyidik Polres Kolut tetapi sebelumnya kasus itu telah ditangani ditingkat Polsek Pakue,”cetus Nur Iksan.

Dirinya mempertanyakan adanya kepemilikan sejanta api terhadap warga sipil. Olehnya itu, ia meminta agar kepolisian segera mengusut kasus tersebut.”Kami juga mempertanyakan kenapa masih ada senjata api ditangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tentunya kita tidak menginginkan kekerasan bersenjata terjadi lagi di Kolut,”kata tambahnya.

Saat ini lanjut Nur Iksan, masyarakat di Kolaka Utara merasa tidak aman dan nyaman lagi akibat adanya OTK yang bersenjata dan menembaki posko pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di daerah itu.

Ditambahkan, dirinya meminta agar keamanan menambah personil yang  akan ditempatkan didaerah-daerah Rawan. “Jangan sampai ada korban berjatuhan, Kalau senjata api itu masih berada ditangan sipil pelaku kriminal, maka tidak ada yang bisa memastikan bahwa Pemilu legislatif akan berjalan demokratis. Ini sangat berbahaya, dan peristiwa teror sampai dengan ancaman keselamatan masih akan terjadi saat Pemilu nanti,” kata dia menambahkan.

Dari beberapa kasus yang terjadi pihak kepolisian tidak menindak lanjuti seperti penembakan di Wawo dan penembakan di Kasimeeto,”Kenapa tidak di cari siapa pemilik senpi yang sudah diletuskan, jangan pihak polisi bertindak, nanti ada yang melapor baru ditindak lanjuti, seharusnya pengamanan sudah mengetahui adanya gejala yang akan terjadi dan sudah melakukan tindakan prefentif, ini tidak bisa dibiarkan agar masyarakat hari ini merasa aman dan nyaman saat menentukan pilihannya pada ketiga Paslon Bupati ini,”tegasnya.

Menurut Nur Iksan, Masyarakat di Kolaka Utara membutuhkan keamanan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan yang dijamin oleh undang-undang. Hal ini yang menjadi tugas polisi, namun yang terjadi kepemilikan sejata api di daerah ini dapat mengancamkeselamatan masyrakat.

Ditambahkannya Secara indeks masyarakat dan asumsi masyarakat mulai menurun kepercayaan terhadap pihak kepolisian khususnya Polres Kolaka Utara,”Kalau itu terjadi Kolaka Utara pasti mencekam dengan ketakutan dan ketidaknyaman,”katanya.

Ia menghimbau agar bersama-sama menjaga masyarakat Kolaka Utara dan menjamin hak dan konstitusinya untuk menjatuhkan pilihan Pilbup nantinya. “Apa gunannya ada polisi, Babinsa, apa gunanya Polsek dimana-mana, kecuali kalau instrument ini tidak berfungsi  dan tidak berlaku di daerah Kolut, maka perlu kita ketakutan. Kan selama ini informasinya bukan penduduk Kolaka Utara yang membuat onar, olehnya itu Pokamling perlu di fungsikan kembali agar daerah masing-masing bisa terjaga,”tutupnya.

IS/MAS’UD