Berburu Angpaw, Warga Sempat Diusir

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Tradisi berbagai angpaw oleh warga Tionghoa setiap merayakan hari raya imlek menjadi perhatian bagi warga sekitar yang non Tionghoa. Perhatian itu adalah dengan mendatangi rumah warga tionghoa untuk sekedar mendapat angpaw. Namun kehadiran puluhan warga tersebut mendapat pengusiran dari pemilik toko yang tidak lain adalah warga china.

Merasa terusik oleh kerumuman anak-anak di hari raya Imlek, warga Tionghoa ini mengusir warga. FOTO : FT

Puluhan warga yang terdiri dari anak-anak itu, oleh pemilik rumah toko terasa mengganggu, sehingga melakukan pengusiran. Meski sempat diusir kerumumnan anak-anak tersebut tidak bergeming dan tetap bertahan, hingga adanya pembagian angpaw.

Iklan KPU Sultra

“Kami bukanya mengusir, tetapi untuk bergeser dulu, karena ibadah sementara berlangsung. Nanti di siang hari baru boleh datang lagi dan kami akan berbagi,”Kata Hansen salah seorang warga Tionghoa kepada tegas.co, Sabtu (28/1).

Pasya, salah seorang anak yang mengantri mengaku, datang ke depan toko ini sejak pagi hari. Dirinya rela mengantri untuk mendapatkan ampaw sebesar 20 ribu rupiah yang setiap tahunya ia dapat dari pemilik toko warga tionghoa

“Ia kami sempat diusir, tapi kami tidak pergi-pergi, karena mau dikasi angpaw.”Katanya singkat.

FT / MAN