Paguyuban Alumni SMANSA I Kendari, Selamatkan Warga Kendari yang Terlantar di Jakarta

tegas.co., JAKARTA – Paguyuban Alumni SMANSA 1 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) angkatan 80 yang tersebar di Indonesia khususnya di Jakarta menyelamatkan salah seorang warga Abeli, Tobimeeta, Kendari yang diketahui bernama Firdaus (12) terlantar di Jakarta.

Foto bersama H. Hasan Basnapal, SH, Ibu H. Melinda (Kanan) bersama anggota paguyuban SMANSA 1 angkatan 80an dan keluarga Firdaus setelah Firdaus diserahkan kepada pihak keluarga di Abeli, Tobimeeta, Kendari FOTO SARTONO KAKAJO, SP.MS

Kronologis Penyelamatan ini saat salah seorang alumni SMANSA 1 Kendari yang ada di Jakarta, H. Hasan Basnapal, SH melihat sesosok anak bernama Firdaus sedang mengemis di piggiran ibukota metropolitan. Entah apa yang membuat hatinya ingin mengangkat anak tersebut sehingga dengan dorongan hati yang penuh keihklasan mengambil dan membawanya ke rumahnya dengan maksud ada anggota keluarga baru yang dapat menemani anaknya yang seumuran dengan Firdaus.

Iklan KPU Sultra

Setiba di rumah Hasan Basnapal, Firdauspun ditanyai terkait asal muasal sehingga mengemis di Jakarta. Dalam percakapannyapun Firdaus mengaku berasal dari Abeli, Tobimeeta Kota Kendari. Dengan kalimat yang tidak begitu jelas apa yang disampaikan, Firdaus diduga sudah mengkomsusmsi norkoba.

“Begitu kronologisnya, sudah tidak jelas caranya bicara Firdaus, kemungkinan sudah mengkomsumsi narkoba, setelah beberapa minggu tinggal di pak Hasan, Firdaus kini sudah sehat dan dapat dimengerti apa yang disampaikan sehingga pihak kami terus menanyakan tentang diri dan keluarganya,”kata salah seorang anggota Paguyuban Alumni SMANSA 1 angkatan 80an, Sartono Kakajo, SP.MS.

Dia menambahkan, ketika Firadus ditanya tentang keluarganya dan bagaimana sehingga dia berada di Jakarta, kata Firdaus, dia diadopsi oleh salah satu keluarga yang juga keluarganya sendiri, namun se tahun tinggal bersama keluarga tersebut, Firdaus dituduh mencuri.”Mulai saat itu sudah tidak mendapat perhatian dari orang tua angkatnya, sehingga dia terlunta-lunta, terlantar dan mengemis di Jakarta. Dan kejadian ini tidak diketahui sama sekali oleh orang tua Firdaus,”tambah Sartono, Rabu (1/2/2017).

Dikatakan, saat Firdaus mengaku berasal dari, Abeli, Tobimeeta, Kota Kendari, di group Paguyuban SMANSA 1 Angkatan 80 Kendari berniat mengantar dan memulangkan Firdaus ke kampung halamannya untuk bertemua orang tua dan sanak saudaranya.”Saya mendapat mandat dari pak H Hasan untuk segera mencari tau tempat tinggal dan orang tua Firdaus di Abeli, Tobimeeta, lalu saya ketemukan, nama Bapaknya Idris. Semua keluarganya sangat senang dan berterima kasih kepada Paguyuban SMANSA 1 Kendari angkatan 80 karena telah berbuat baik, menolong anaknya yang terlunta-lunta di Jakarta tanpa sepengetahuan keluarganya,”kata Sartono mengulang beberapa kalimat Idris.

Setalah kami bertemu keluarga Firdaus, kata Sartono, awalnya kami memperlihatkan foto anak itu (Firdaus red) setelah itu kami mengirim foto Idris, setelah keduanya saling melihat ternyata benar mereka adalah anak dan bapak.”Lalu kami memulangkan Firdaus, semua ini berkat solidaritas anak Paguyuban SMANSA 1 Kendari angkatan 80. Sekarang kami sudah menyerahkan Firdaus kepada keluarganya,”katanya.

Sartono berharap, agar kejadian ini tiak terulang, ada anak yang terlantar di daerah lain yang bukan kampung halamannya, olehnya itu, kami menghimbau agar orang tua anak, berhati-hati menyerahkan anaknya untuk diadopsi,”Jangan sampai kejadiannya sama dengan yang dialami Firdaus, dituduh mencuri tapi tidak diselesaikan secara kekeluargaan, paling tidak, ada penyampaian kepada orang tua, agar bisa dinasehati atau dengan menasehati sendiri,”tutur Sartono.

MAS’UD