Relawan dan Pendukung Rasak-Haris  “Mulai Ributkan” Hasil Pilwali

tegas.co. KENDARI SULTRA – Ratusan relawan pendukung  pasangan calon Walikota dan wakil Walikota Kendari nomor urut 1 Abdul Rasak – Haris-Andi Surahman mendatangi Kantor Panitia pengawas Pemilu (Panwasli) Kota Kendari untuk melaporkan kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh tim pasangan calon Walikota lainnya, Kamis (16/2).

Ratusan relawan pendukung  Paslon Rasak-Haris datangi kantor Panwas untuk melaporkan pelanggaran pilwali. FOTO : ODEK

Rombongan pendukungan dan relawan Paslon nomor urut satu yang menyambangi Kantor Panwas yang terletak di jalan malik raya, Kelurahan Korumba, Kecamatan mandonga itu tidak lain adalah untuk melaporkan dugaan money politik yang dilakukan oleh pasangan calon ADP-SUL, sebelum hari H pencoblosan. Bukti-bukti termasuk rekaman pelanggaran Pilwali Kota kendari turut dibawah serta untuk dilampirkan dalam laporan tersebut.

Iklan KPU Sultra

Sebelum diterimah oleh anggota Panwasli kota kendari, ratusan pendukung dan relawan menggelar orasi. Dalam orasinya mengungkapkan bahwa Pilwali Kota Kendari telah tercoreng dengan adanya dugaan money politik serta perintah pengusa saat ini yang tidak lain adalah Walikota Kendari  kepada seluruh aparatur pemerintahan.

“Kedatangan kami di sini di kantor Panwasli Kota kendari untuk melaporkan dan menuntut pihak  Panwas agar memproses pelangaran yang kami temui di beberapa Kelurahan dan Kecamatan. Seperti yang kami temui di Kecamatan Baruga salah satu angota Partai Keadilan Sejaterah yang  sedang membagikan ampop sebanyak 70 lembar kepada warga,”Ujar toto salah satui orator dari relawan dan pendukung Rasak-Haris.

Selain itu di beberapa Kelurahan di kecam,atan Kadia juga melakukan hal yang sama, termasuk ada lurah di kecamatan Anggilowu yang membawa atribut ADP untuk menemui warga di saat hari kantor masih buka. “Panwas Kota Kendari harus segera memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan tersebut, karena ini sudah terstruktur dan massif yang dilakukan oleh calon pasangan ADP-SUL,”Teriaknya lagi.

Begitu juga dengan orator lainnya, Usaman mengaku, Pilwali yang digelar pada tanggal 15 Februari 2017 twelah divcoreng dengan psejumlah pelanggaran-pelanggaran yang massif. “Kami ingin pemimpin Kota Kendari berasal dari keinginan  rakyat bukan yang  mempunyai modal dengan member uang kepada pemilih dan mengajak untuk memilih. Ini adalah praktek politik kortor yang dilakukan dengan membeli suara rakyat untuk memenangkan Pilwali,”Ungkapnya menambahkan.

ODEK / HERMAN