tegas.co, YOGYAKARTA – Hujan gerimis tidak menyurutkan para wisatawan untuk menikmati indahnya malam Malioboro, selasa (21/2). Sangat disayangkan untuk melewati malam-malam begitu saja tanpa melakukan aktifitas bagi wisatawan yang hanya berkunjung sejenak di Kota Gudeg ini.
Bagi yang berkunjung ke Jogja, dipastikan tidak absen untuk mengunjungi Malioboro, pusat dimana jantung kota beraktifitas. Banyak yang bisa ditemui ditempat ini, dari pekerja seni, jajanan kuliner, kreatifitas seni budaya sampai buah tangan sekedar untuk sanak keluarga.
Penataan tahap pertama yang terletak persis disisi timur jalan, baru saja rampung, membuat wajah Malioboro terlihat berbeda dari sebelumnya. Setelah diresmikan Desember lalu oleh Sultan Hamengkubuwana X, kini pelataran Malioboro menjadi nyaman untuk sekedar menghabiskan waktu sambil menghabiskan malam di Kota Gudeg.
“Jogja tambah apik (bagus) mas” kata Shinta, salah satu wisatawan yang berkunjung di kawasan Malioboro.
Trotoar yang telah dibangun, diperuntukkan hanya untuk para pejalan kaki saja, yang mana dulunya penuh dengan parkir kendaraan roda dua. Pemerintah telah menyediakan kantong-kantong parkir untuk kawasan Malioboro salah satunya kompleks parkir Abu Bakar Ali (ABA)
Selain trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, ditambah lagi dengan kursi-kursi yang ditata rapih, tong sampah yang bersih dan taman-taman yang dipenuhi dengan kemilau cahaya lampu warna warni.
“Dulu pertama kali saya kesini, sekitar sini masih banyak kotoran sampah. Terus, di trotoar sini masih banyak parkir motor tapi sekarang sudah bagus sekali nggak ada kendaraan, Jogja tambah keren”Ujarnya.
Tak khayal, kursi-kursi yang berjejer rapih menjadi sasaran empuk untuk mengistirahatkan badan sejenak, setelah seharian lelah berkeliling menyusuri jalan yang sangat legendaris itu.
Pemerintah Kota Jogja sengaja menerjunkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai petugas Jogoboro (Njogo kawasan Malioboro) untuk menjaga keamanan dan kebersihan kawasan sekitar, sekaligus memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan.
NADHIR / HERMAN