Cegah Peredaran Gelap Narkoba di Muna Polres Sosialisasi di SMA 1 Raha

tegas.co, MUNA, SULTRA – Peredaran gelap Narkoba tidak saja terjadi di kota-kota besar dan beredar di tempat-tempat hiburan malam. Namun dewasa ini, peredarannya sudah sampai kepelosok Kabupaten bahkan di desa. Parahnya lagi sasaran peredarannya di kalangan pelajar khususnya di SMA. Inilah yang mendasari Polres Muna melakukan sosialisasi tentang bahaya akan peredaran dan penyalagunaan narkoba dilingkup sekolah.

Kasat Bimas Polres Muna AKP Muh Ogen Sairi. FOTO : ROS

Untuk melakukan pencegahan meluasnya peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, Polres Muna menggelar sosialisasi di SMA 1 Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Kepala satuat Bimbingan masyarakat (Kasat Bimas) AKP Muh Ogen Sairi.

Iklan Pemkot Baubau

Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah peredaran Narkoba di kalangan pelajar, yang bisa merusak diri pelajar itu sendiri. “Bahaya narkoba selain merusak jaringan otak  dan tubuh, juga berujung pada kematian. Kami tidak inginkan pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa mengalami hal seperti itu,”Ujar Kapolres Muna melalui Kasat Bimas AKP Muh Ogen Sairi di SMA 1 Raha, Selasa (27/2).

Menurutnya, sosialisasi yang dilaksanakan tersebut merupakan arahan langsung dari Kapolri. Karena itu, seluruh jajaran kepolisian di daerah untuk secara terus menerus melakukan sosialisasi tentang bahaya Narkoba, seperti yang berlangsung saat ini di SMA 1 Raha. “Setelah dari SMA iini juga akan dilaksanakan di sejumlah sekolah-sekolah SMA sederajat lainnya di kabupaten Muna ini,”Katanya.

Dalam sosialisasi ini, Polisi menyampaikan bagaimana bahaya Narkoba, memperkenalkan dan memperlihatkan gambar gambar, agar para pelajar setelah melihatnya tidak mendekatinya tetapi harus menjauhinya.

“Jika tidak sejak dini kita sampaikan kepada pelajar, sebagai generasi penerus daeragh dan bangsa ini, maka bahaya laten akan Narkoba  kepada pelajar selain merusak jaringan otak, mental rusak, juga merusak fungsi jantung yg brujung pada kematian,”Tandasnya.

ROS / HERMAN