Empat Pendaki Terjebak di Pegunungan Mekongga

tegas.co., KOLAKA UTARA SULTRA – Nasib naas menimpa Empat dari Enam orang pendaki, di pegunungan Mekongga, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. pegiat alam bebas tersebut, mengalami trauble, musibah setelah di hantam badai gunung, saat hendak turun dari puncak gunung.

Empat Pendaki Terjebak di Pengunun gan Mekongga
Empat Pendaki Terjebak di Pengunun gan Mekongga FOTO : INT ILUSTRASI

Keempat pendaki tersebut yakni, Muliadi Alias Edy, Laode Mufasir Alias Ufan, Khairat Umaiyah Sa’id Al Khai dan Toto, sementara Dua orang di antaranya Ligon dan Rahim sudah dalam kondisi selamat.

Iklan Pemkot Baubau

Menurut keterangan salah seorang anggota Tim, Rahim,  saat di hubungi melalui via telephone, Sabtu (11/3) mengungkapkan. Pendakian diawali, sejak Minggu Tanggal 5 Maret 2017.

TIM yang terdiri dari 6 Pendaki, memulai perjalanan pendakian dengan mengambil titik  Star di Dari Desa Tinukari, Kabupaten Kolaka Utara.

Sesuai jadwal yang di sepakati, Team akan mengambil lokasi camp terakhir, pada Rabu, 8 Maret di POS 6,  sebelum bergerak Menuju Puncak Mekongga.

Dihari yang sama pula, Saudara Ligon dan Rahim, memutuskan turun gunung menuju perkampungan untuk  meminta bantuan,  nanti pada Jumat Tanggal 10, Ligon dan Rahim berhasil tiba di Desa Tinukari, dan langsung berkoodinasi dengan pihak terkait.

Camp Terkhir di Pos 6, di hari itu Tim Memutuskan untuk Ke puncak dari Pos 6, Saat itu cuaca masih bersahabat, Namun ketika turun dari puncak, tim kemudian di hadang badai.

Saat di Hubungi melalui Via telephone, Rahim Salah seorang Anggota Tim yang sudah berhasil keluar meminta bantuan, mengatakan, Kejadian bermula ketika Tim hendak turun dari puncak, untuk kembali ke Camp Terakhir tempat mereka menginap yakni Di POS 6.

“Kami ngecamp di Pos 6, dari Pos tersebut kami target puncak setelah muncak kami akan Kembali ke Pos 6 untuk melanjutkan perjalan pulang, Pada saat hendak turun dari puncak, cuaca yang tadinya tenang, tiba tiba berubah tak bersahabat, karena terjadi badai” Ujar Rahim.

Perubahan Cuaca tidak bersahabat tersebut, terjadi di antara POS 8 menuju POS 7 cuaca berubah.

“Dengan datangnya badai, sehingga ada anggota Tim yang mengalami Trauble “Hipotermia” yaitu saudara Edy Muliadi”, Jelas Rahim.

Menurut, Pengakuan Rahim, saat turun dari puncak Tim masih beriringan,”Yang tiba lebih awal Bang Ligon karena berada di posisi terdepan, kemudian di susul dengan saya, (Rahim-Red) yang tiba POS 6,  namun karena cuaca berkabut sehingga jalur tidak jelas, mengakibatkan pergerakan anggota Tim yang lain, lambat,” Ungkapnya.

Anggota Tim yang tiba lebih awal, sudah bersiap berkemas untuk melanjutkan perjalanan pulang, sambil menunggu Anggota Tim yang masih tertinggal di belakang.

“Namun seketika  munculah saudara Khairat, Khai,  mengabarkan ada Saudara UFAN sekitar 500 meter dari POS 6, Kondisinya dalam keadaan sudah tidak fit, Kemudian Ligon dan Rahim Menjemput saudara UFAN dan mengefakuasi nya ke POS 6.

Khairat juga menginformasikan bahwa, saat perjalan turun, dirinya sempat bertemu dengan Toto bersama Edy Muliadi, berada di antara Jalur POS 8 dan POS 7, dalam kondisi Edy sudah tidak bisa untuk melanjutkan perjalan karena kondisi fisiknya sudah lemah (Hipotermia),“Kata Rahim.

Mendapat kabar tersebut, Ligon sebagai senior di antara anggota TIM, memutuskan untuk keluar menuju perjampungan untuk meminta bantuan,

“Karena Kondisi cuaca yang buruk, di tambah Logistik yang sudah terbatas, di hari itu Saya dan Ligon, memutuskan keluar secepatnya ke kampung untuk meminta bantuan evakuasi,” Ungkap Rahim.

Rahim juga membantah berita di media massa tentang anggotanya yang dikatakan  hilang, “Jadi mungkin di kami ralat bukan hilang, ada anggota kami yang cedera dan kondisi fisiknya menurun, sehingga kami keluar kampung untuk meminta bantuan,” Jelas Rahim

Saat ini Saudara Ufan dan Khairat, Berada di POS 6 , sementara Edy di temani Toto, berada di jalur perjalanan antara Pos 8 menuju POS 7, dengan Kondisi Logistik sangat tipis dapat di katakan kondisi fisik yang tidak bisa melanjutkan.

Untuk mencapai titik Tringgulasi 2260 Meter dari permukaan Laut (MDPL), Puncak tertinggi dari Pendakian pegunungan Mekongga, sesuai jalur normal para pendaki akan melewati 8 POS, untuk dapat tiba di Puncak Mekongga.

Saat ini Tim Rescue yang terdiri dari, Basarnas Kolaka di bantu dari Relawan, sudah mengirimkan bantuan evakuasi, untuk menjemput para korban trauble.

SARMAN

PUBLICIZER : MAS’UD

Komentar