tegas.co, PROBOLINGGO, JATIM – Siapa yang pernah ke Bromo? Sudah merasakan gurihnya keripik kentang Bromo, kan? Kalau belum rugi dong, karena keripik kentang Bromo merupakan salah satu oleh-oleh khas daerah Bromo.
Sapaan khas bagi orang yang baru datang berlibur, rekreasi, tamasya, atau pulang kampung adalah “OLEH-OLEHNYA MANA?” Ya, oleh-oleh atau buah tangan seakan menjadi hal yang wajib dibeli jika berkunjung ke suatu daerah, terutama daerah wisata. Buah tangan yang biasanya dicari adalah makanan, minuman, atau souvenir unik yang khas. Hal ini membuat keberadaan produsen buah tangan sangat penting dalam suatu daerah.
Berbicara tentang buah tangan, saya pernah pusing tujuh keliling memikirkannya. Saat itu, saya masih kuliah. Kelas saya punya kebiasaan unik saat masuk pertama setelah liburan. Kebiasaan tersebut adalah bertukar oleh-oleh khas daerah masing-masing. Nah, itu masalahnya. Buah tangan daerah saya yang terkenal hanya buah mangga. Buah mangga panen sekali dalam setahun. Jika jatah waktu liburan tidak sama dengan masa panen buah mangga, apa yang bisa saya bawa untuk buah tangan.
Di Sukapura usaha pembuatan keripik kentang yang diawali sejak 10 tahun lalu, pada awalnya susah pemasarannya. Namun,akhir-akhir ini para pembeli yang berwisata ke Bromo sudah sering mampir dan berbelanja.
Keripik kentang menjadi oleh-oleh khas Sukapura, selain Mangga yang populer sejak lama. Kekhasan keripik kentang buatan Sukapura seolah-olah hanya dikenal masyarakat lapisan ekonomi menengah keatas.
Keripik kentang termahal berukuran besar, dan setelah digoreng berwarna putih bersih. Keripik kentang yang termurah berukuran acak, tetapi kecil-kecil dan berwarna putih kecoklatan.
Produk ini menjadi banyak disukai karena kadar kolesterol kentang tergolong paling rendah, namun memberi kalori yang cukup. Nanik mengatakan, pembuatan keripik kentang semuanya berbahan baku lokal dari daerah Sukapura.
Demi buah tangan khas daerah, saya sering berkeliling toko-toko panganan sebelum kembali ke bangku kuliah. Tapi, hasilnya nihil. Tidak ada barang, makanan, atau minuman yang merupakan buah tangan khas daerah Probolinggo. Kalau sudah begini, saya biasanya memilih membeli kue kering sebagai buah tangan. Kue kering kan juga memiliki rasa yang khas bagi setiap pembuatnya.
Keripik kentang, penganan yang cocok untuk teman nonton televisi. Kentang adalah salah satu tumbuhan yang dibudidayakan oleh penduduk di sepanjang lereng Bromo selain wortel, tomat, dan bawang daun. Banyaknya penduduk yang menanam kentang dan membuat kentang menjadi produk unggulan pertanian daerah di lereng gunung Bromo. Salah satunya adalah maskot kecamatan lereng Bromo, Sukapura.
Pembuatan keripik kentang membutuhkan waktu 2-3 hari tergantung adanya sinar matahari. Matahari menjadi pengering utama dalam proses pembuatan keripik kentang. Berdasarkan informasi dari salah seorang pembuat keripik kentang, keripik yang dikeringkan dengan matahari memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan dengan pengeringan melalui oven. Oleh sebab itu, pada saat musim penghujan beberapa warga memilih tidak memproduksi keripik kentang daripada mendapatkan hasil yang kurang maksmial.
Pengeringan keripik kentang dari industri rumahan ini memanfaatkan panas matahari. Masa pengeringan terbaik, dengan panas matahari yang optimal harus mencapai tiga hari. Kalau kurang dari itu, keripik kentangnya akan berwarna putih kecoklatan dan kurang renyah.
AHMAD SUGENG LAKSONO / HERMAN
Komentar