tegas.co, JEPARA, JATENG – Ambrolnya jembatan penghubung Desa Karanganyar, Welahan dan Desa Panggingagedon, Demak setelah dilintasi truk bermuatan batu Senin (27/3) mengakibatkan akses jalan terputus. Warga harus memutar sekitar 3 kilometer. Warga dari kedua kabupaten ini butuh jembatan darurat, sehingga akses keduanya akan lebih mudah.
Di satu sisi, salah satu jembatan penghubung dua kabupaten itu sebelumnya paling ramai dilewati warga dan kendaraan. Pasalnya, kondisi jalan menuju jembatan lain di bagian barat mengalami kerusakan. Karena sementara ini jembatan akses utama tak bisa digunakan, warga akhirnya harus memutar melewati jalan rusak tersebut.
Mengenai keberadaan jembatan darurat, salah satu warga, Sumarno mengatakan, keberadaan jembatan darurat sangat dibutuhkan. Selain kondisi jalan menuju jembatan bagian darat rusak, akses tersebut ramai.
“Warga Panggingagedon setiap hari biasanya banyak yang ke Puskesmas Welahan II setiap hari. Akses tersebut juga jadi penyebrangan pelajar dari Demak yang sekolah di SMP 3 Welahan, karena itu Jembatan darurat sangat dibutuhkan agar akses tidak terlalu jauh,”Ujarnya kepada awak media ini, Selasa (28/3).
Menurut Suwarno, Hingga hari ini, terkait ambrol jembatan penghubung di kabupaten tersebut belum terlihat adanya solusi dari musibah tersebut. Jembatan masih dibiarkan. Sementara itu, warga hanya mengambil kayu bekas robohan diangkat ke pinggi sungai. Selebihnya, jembatan belum diperbaiki.
”Kapan akan diperbaiki atau solusinya seperti apa saya juga belum tahu. Namun demikian kami berharapa pemerintah segera memberikan solusi dengan membangun jemnatan darurat, sehingga ada akses jalan,”Pintanya.
Terkait solusi jembatan itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara siang ini belum bisa dimintai konfirmasi.
DSW / HERMAN
Komentar