tegas.co, JEPARA, JATENG –Persijap Jepara ditekuk PSPS Pekanbaru di kandang sendiri dalam laga persahabatan di Stadion Gelora Bumi Kartini, Rabu (5/4/2017) malam.
Tim tamu unggul terlebih melalui service bola mati, lantaran kulit bundar mengenai tangan pemain Persijap Gipsi Salat. Karenanya, wasit menghadiahkan sebuah tendangan bebas kepada PSPS.
Firman Septian menjadi eksekutor. Tendangan pemain punggung nomor 21 itu, berhasil melesakan bola ke gawang yang dijaga Susanto. Gol keunggulan PSPS tercipta pada menit ke enam.
Bermain didepan pendukungnya sendiri, Persijap mencoba membalas. Skuad Laskar Kalinyamat lebih banyak menekan, namun usaha Abdul Latif dan kawan-kawan belum membuahkan hasil manis.
Hingga pada menit ke 22, pemain persijap berhasil memanfaatkan kemelut didepan gawang PSPS, yang dijaga Gianluca. Dari sebuah umpan, pemain Persijap nomor 3 Putut Ragil mengkonversinya menjadi sebuah gol, dengan aksi saltonya. Stadion GBK pun kian bergema.
Hasil imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki awal babak kedua, kedua tim berusaha menambah skor. Keberuntungan rupanya belum menaungi Persijap, meskipun pemainnya mendominasi bola akan tetapi serangan mereka masih sering mentah didepan gawang PSPS.
Pada menit ke 50, persijap harus menelan pil pahit. Sundulan Asep Budi bersarang di gawang Susanto. Skor 2-1 bertahan hingga akhir.
Direktur Teknik Persijap Carlos Raul mengaku sedih akan hasil yang dicapai oleh persijap. Hal itu karena, dua gol yang tercipta lahir dari bola mati.
“Sedih rasanya, karena dua gol (PSPS) yang tercipta dari bola mati. Gol lahir bukan dari hasil permainan, namun dari free kick dan tendangan pojok,” ujarnya.
Ia mengaku akan segera mengevaluasi permainan anak-anaknya itu. Selain itu, ajang introspeksi itu adalah PR besar bagi pelatih anyar persijap Fernando Sales yang malam itu menyaksikan dari bangku pemain.
“Kalau permainan sudah cukup lah. Toh kemarin kami juga sudah berlatih dengan bola-bola mati dan bagus. Namun hari ini mungkin kami tidak beruntung,” papar Carlos.
Sementara itu pelatih PSPS Philep Hansen Maramis tidak begitu melihat hasil pertandingan itu. Ia mengaku, proses bermain anak asuhnya itu yang lebih penting.
“Kalau hasil, tidak begitu kami lihat. Namun proses bermain anak-anak itu bagaimana, itu yang akan kami evaluasi,” tuturnya.
Setelah menjalani Tour Jawa, Philep mengaku langsung membawa anak asuhnya kembali ke Pekanbaru. Berkaitan dengan agendanya tersebut, dirinya melihat sebagai ajang pencarian pengalaman, dalam rangka menghadapi laga sesunguhnya.
DSW / HERMAN
Komentar