Limbah Kayu Konsel Bakal Dikembangkan Sebagai Produk Unggulan

 

tegas.co., KONSEL SULTRA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bakal menjadikan Kriya Limbah Kayu Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai produk unggulan daerah.

Iklan Pemkot Baubau
Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga Bersama Direktur Fasilitas Infrastruktur Fisik Bekraf, Kemenpar RI, Seliana Halia Ishak, Saat Meninjau Souvenir Terbuat Dari Limbah Kayu, Senin (10/04/2017). FOTO: MAHIDIN

Hal tersebut, sesuai hasil uji petik Tim Bekraf Kemenpar RI, beberapa bulan lalu di wilayah Konsel

Direktur Fasilitas Infrastruktur Fisik Bekraf, Kemenpar RI, Seliana Halia Ishak, mengatakan, pertama kali Tim Bekraf melakukan pemetaan, Konsel ini kami anggap nol. Namun setelah uji petik, kami menemukan satu sektor, yaitu sektor Kriya limbah kayu (pembuatan souvenir dari bahan baku kayu).

“Ini yang menarik, hasil uji petik kami dalam rangka memilih produk unggulan Konsel hanya satu. Dimana daerah lain paling sedikit tiga sektor, ” ujarnya usai mengikuti rapat bersama dengan Bupati Konsel, Suruudin Dangga, di aula rapat Rujab Bupati. Senin, (10/4/2017).

Menurutnya, hasil uji petik, Konsel memiliki limbah kayu sangat tinggi mencapai 15 meter kubik per-hari. Makanya, Seliana, mendorong Kriya limbah kayu tersebut yang hanya digunakan sebagai kayu bakar, lebih bagus dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.

Seliana menyebutkan, ke depan kita melihat potensi ini harus dilakukan intervensi, sehingga pembuat meubiler seperti, Lemari, Meja, Kursi dan seterusnya, bisa membuat hal-hal kecil yang rumit dan agak detil.

Souvenir, seperti gantungan kunci yang unik, huruf abjad untuk anak-anak PAUD, tempat HP dan sebagainya, menurut Seliana, potensi ekonominya Insaa Allah sangat tinggi.

“Dimana souvenir kalung di sini harganya Rp. 25 ribu, namun jika dijual di luar, harganya bisa mencapai 10 kali lipat. Kita belum hitung, tapi kami melihatnya sangat berpotensi serta bernilai tinggi,” jelas Seliana.

Ditambahkannya, masyarakat Konsel khususnya para pengrajin souvenir,  harus berbahagia, karena Bupati langsung merespon, memerintahkan jajaran SKPD-nya, menjadi marketing dan sales untuk menjual produk tersebut.

Permainan edukasi PAUD di Konsel, harus memakai produk lokal. Ke depan kualitasnya harus ditingkatkan, mulai dari bentuk serta tingkat kehalusannya, tambah Seliana.

Sementara, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga mengaku, ini adalah suatu bentuk perhatian Pemerintah Daerah (Pemda), mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ini sudah bagian dari strategi Pemda, dengan mengundang serta melakukan kerja sama pihak Bekraf Kemenpar, untuk memperhatikan, khususnya produk-produk unggulan yang ada di Konsel, ” ujarnya.

Lanjut mantan Ketua DPRD Konsel ini, ke depan kita akan melanjutkan dengan menggelar pelatihan-pelatihan, untuk meningkatkan produk bernilai tinggi. Karena menurut Surunudin, untuk apa kita memproduksi suatu produk, kalau tidak memiliki nilai jual.

Tentunya, kata Surunudi, pemasaran sangat dibutuhkan, olehnya itu, untuk nasabah kita mulai dari lingkungan jajaran Pemda Konsel, diarahkan agar memakai produk lokal, seperti bingkai photo, terpenting disesuaikan dengan kebutuhan.

“Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, setelah diadakan pelatihan dengan menggunakan limbah kayu. Ke depan kita juga harus mendorong kemampun mereka, kalau perlu mereka harus mengikuti magang dalam rangka untuk memperbaiki produk, harap Bupati Konsel, Surunudin Dangga.

Sebagai Bupati Konsel, Surunudin Dangga, berjanji memperudah pengrajin mendapatkan modal usaha, melalui sistem koperasi.

Pemda juga sudah melakukan perjanjian avalis dengan beberapa perbankan nasional, untuk menjamin secara teknis tumbuh dan berkembangnya pengusaha kecil.

MAHIDIN

PUBLICIZER: MAS’UD

Komentar