2018 Butur Target One Hundred Organik

tegas.co, BUTUR, SULTRA – Pemerintah Kabupaten Buton Utara sedang gencar-gencarnya menggalakan kampanye pertanian secara organik.

Kadis Pertanian Butur Ir. Yusuf Bersama Kelapa Desa Ngapaea usai survei lokasi potensi lahan padi organik. FOTO : MIRDAT
Kadis Pertanian Butur Ir. Yusuf Bersama Kelapa Desa Ngapaea usai survei lokasi potensi lahan padi organik.
FOTO : MIRDAT

Tak tanggung-tanggung Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara tahun ini mengalokasikan dana sebesar 30 persen melalui APBD khusus di bidang pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara Ir. Yusuf yang di rilis pesan singkat melalui media facebook, Kamis (13/4) menjelaskan,  pihaknya menargetkan tahun 2018 petani Buton Utara 100 persen bertani secara organik tanpa menggunakan bahan kimia (one hundred)  paling lambat tahun 2019. ,”one hundred organik 2018, paling lambat 2019 ini target pak bupati beliau getol sekali mengkampanyekan ini,”Ujarnya.

Menurutnya,  ada beberapa hal yang dicapai dengan pertanian organik, pertama organik rama lingkungan, kelanjutannya atau sustainability nya terjamin,  kedua produk pertanian organik berupa pangan organik sehat dan aman di konsumsi.

Ia berharap semoga program pemerintah ini mendapat dukungan dari stakeholder, masyarakat luas khususnya petani Buton Utara maupun secara nasional.

“Kalau Butur muncul dengan brand organik dan punya daya saing lokal tentu ini juga akan memperkuat daya saing nasional kita nantinya,”Lanjutnya.

Dikatakan, Pertanian organik ini direncanakan tersebar diseluruh desa yang ada di kabupaten Buton Utara yang memiliki poensi pengembangan padi lokal atau biasa dikenal dengan nama padi Kambowa.

Khusus padi Kambowa tanah merah merupakan desa priorias pengembangan padi lokal selain petaninya secara kultur sampai hari ini cara bercocok tanamnya masih secara alami juga dengan mudah mengendalikan masuknya peredaran pupuk kimia karena desa ini hanya bisa ditempu dengan jalur laut.

Yusuf juga menambahkan, selain beras kambowa juga kedepan akan menyusul umbi-umbian,  sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dikembangkan secara organik.

MIRDAT / HERMAN

Komentar