tegas.co, MUNA, SULTRA – Puluhan mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara berunjak rasa di Kantor Kejaksaan Negeri Raha, Selasa (18/4).
Kehadiran calon perawat di rumah sakit itu di Kejari Muna untuk segera memeriksa Direktur Kampus Akademi Keperawatan Kabupaten Muna, Santhy atas dugaan penggelapan dana senat senat kampus sejak tahun 2014.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kordinator Aksi (Korlab) La Baano. Dikatakatn, dugaan penggelapan dana senat di kampus Akper Muna sudah lama terjadi, namun belum ada yang melakukan audit. Karena itu kami minta kepada kejaksaan untuk mengakukan pengusutan dan penyelidikan terkait dugaan penggelapan dana senat.
“Kami duga mantan direktur Akper muna ini telah melakukan korupsi penyimpangan dana kegiatan senat sejak tahun 2014 hingga saat ini,”Teriak La Baano berapi-api.
La Baano dalam orasinya juga menyebutkan bahwa, hingga saat ini dana di dalam kas kemahasiswaan mengalami kekosongan atau tidak ada
“Untuk itu kami mahasiswa Akper Muna mendesak Kejaksaan Negeri Raha segera mengambil langkah untuk menuntaskan kasus ini. Pihak Kejaksaan segra memanggil pihak-pihak terkait dalam perkara ini.Agar jelas dimana dana senat mahasiswa Akper yang raib dari kas mahasiswa,”Ungkapnya.
Kasi Intel Kejari Muna La Ode ABD Sofyan yang menerima aksi pengunjukrasa mengatakan, agar para pengunjuk rasa dalam melaporkan tindak kejahatan, khususnya kasus dugaan korusp sebaiknya dilampirkan dengan bukti-bukti tertulis, untuk selanjutnya pihak kejaksaan mengambil sikap.
“Silakan dibuat laporanya, serta berapa jumlah anggaranya, agar kami bisa melakukan pemeriksaan,”Ujarnya.
Berdasarkan laporan tersebut pihak kejaksaan akan melakukan pemeriksaan atas dugaan penyelewangan dana Senat di kampurs Akper Muna.
“Pihak kami Tetap melakukan pemeriksaan, ada tidaknya bentuk penyimpangan uang negara. Namun demikian laporkan dulu secara tertulis,”Tandas Sofyan.
ROS / HERMAN
Komentar