​Lokasi Tambang Emas di Kolaka Mulai di Serbu Warga

tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Sejumlah warga di Kabupaten Kolaka mulai memadati lokasi penemuan emas di Ulunggolaka Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Warga yang datang dari berbagai kecamatan ini, mulai menggali dan mendulang emas menggunakan peralatan tradisional,  Jum,at (21/4).

warga mulai melakukan penambangan emas secara manual di lokasi tambang emas di kolaka. FOTO : LAN
Warga mulai melakukan penambangan emas secara manual di lokasi tambang emas di kolaka.
FOTO : LAN

Untuk menuju lokasi penemuan emas tersebut warga harus berjalan kaki dengan waktu kurang lebih satu jam. Lokasi penemuan serbuk emas ini berada di wilayah pegunungan yang berjarak 3 kilometer dari pemukiman penduduk.

Pasca ditemukan tambang emas, ratusan warga dari berbagai Kecamatan di Kolaka, kini mulai memadati lokasi pendulangan emas.

Warga dalam mencari serbuk emas tersebut, pada umumnya warga menggali tanah sedalam 2 meter untuk mengambil material, kemudian didulang menggunakan peralatan seadanya. Dari penggalian dan mendulang emas tersebut warga bisa menemukan serbuk emas dari 2 kaca hingga 2 gram sekali dulang.

Bahkan ada juga warga yang menemukan butiran emas sebesar buah jagung. Seperti yang dituturkan Bokoel, dirinya sudah sudah dua malam berada di lokasi pendulangan emas tersebut
mereka bermalam dengan menggunakan tenda dan logistik yang cukup.

“Hasilnya, Alhamdulillah kami dapatkan emas dengan cara mendulang secara manual,”katanya.

Warga juga berharap, agar penemuan emas di Ulunggolaka dapat membawa rejeki bagi mereka guna menghidupi keluarga mereka.

Sementara itu, aktivitas pendulangan emas oleh warga ini diawasi oleh Pemerintah setempat dan anggota Kodim 1412 Kolaka.

Menurut Lurah Ulunggolaka Awar, pemerintah mengantisipasi adanya perselisihan antar warga saat mendulang emas. Setiap warga yang datang ke lokasi tersebut, harus menyertakan kartu identitas seperti KTP dan SIM

Hingga saat ini jumlah warga yang mendatangi lokasi penemuan emas ini, masih terus berdatangan, serta tak jarang dari mereka lebih memilih bermalam ketimbang harus bolak – balik.

LAN / HERMAN

Komentar