tegas.co, JEPARA, JATENG – Banyaknya para nelayan yang mencari ikan dengan jaring cantrang atau arad, dipesisir pantai utara wilayah Tanggul Tlare Jepara Jawa Tengah, mengakibatkan rusaknya rehabilitasi pantai. Selain menangkap seluruh ekosistem ikan, jaring cantrang yang berpori kecil juga merusak lumpur sedimen pantai untuk rehabilitasi pantai dari ancaman abrasi.
Meski sudah dilarang untuk mencari ikan di pesisir pantai utara wilayah Tanggul Tlare Kecamatan Kedung, Jepara, Jawa Tengah, dengan menggunakan jaring cantrang para nelayan ini tetap nekat menebar
jaringya di tepian pantai. Sejak terjadi abrasi tahun 70 an hingga sekarang, pantai wilayah Tanggul Tlare Kedung sudah terjadi satu desa tenggelam akibat abrasi pantai.
Rusaknya ekolistem laut dan abrasi pantai ini karena jaring jaring yang digunakan oleh nelayan ini sampai kedasar laut dan menghancurkan terumbu karang. Selain itu para nelayan juga berputar putar di satu wilayah sampai jaringnya penuh dengan ikan.
Kepala desa Tanggul Tlare Safi’i mengatakan banyaknya nelayan yang menggunakan jaring cantrang ini semakin memperparah sedimentasi dan abrasi pantai, dirinya juga mengatakan kurang tegasnya sanksi dari pemerintah juga menjadi salah satu faktor nelayan terus menggunakan jaring tipe tersebut.
“Untuk saat ini pihaknya berharap pemintah khususnya dari dinas kelautan mencarikan solusi untuk para nelayan agar tetap bisa melaut namun juga tidak merusak ekosistem laut,”Ujarnya kepada awak media ini, Selasa (25/4).
Untuk di kawasan tepi pantai Tanggul Tlare ini setiap hari hampir puluhan bahkan ratusan para nelayan mencari ikan di wilayah tersebut. Meskipun dengan menggunakan perahu kecil tapi dampak yang ditimbulkan cukup berbahanya dan sangat cepat untuk menjadikan kondisi pantai menjadi dangkal, apa lagi tidak adanya tanaman penahan ombak mengakibatkan proses abrasi semakin cepat.
DSW / HERMAN
Komentar